Tak Berkategori

Soal Penangkapan Teroris di Balikpapan, Kapolda Kaltim: Dia Hanya Sembunyi di Sini

apahabar.com, BALIKPAPAN – Beberapa waktu lalu Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga…

Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak. Foto-apahabar.com/Riyadi

apahabar.com, BALIKPAPAN – Beberapa waktu lalu Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di Balikpapan, Kaltim.

Penangkapan tersebut terus menjadi atensi lantaran kekhawatiran adanya paham radikal menyebar di Balikpapan. Terkait hal itu Polda Kaltim pun angkat bicara.

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, mengatakan bahwa penangkapan seorang terduga teroris berinisial SP (33) itu memang diminta secara diam-diam olehnya.

Sebab dirinya tak ingin masyarakat menjadi panik dan khawatir lantaran Kota Balikpapan atau Kaltim pada khususnya dikenal aman dan damai.

“Memang penangkapan dilakukan secara silent, saya juga minta kepada Tim Densus 88 yang melakukan penangkapan melakukan secara silent karena Balikpapan, Kaltim ini tenang dari isu terorisme. Saya nggak mau penangkapan yang ramai sehingga masyarakat jadi khawatir,” kata Irjen Herry, Rabu (16/6).

Irjen Herry bilang terduga teroris tersebut disebut-sebut terlibat dalam kasus ledakan bom di Makassar.

“Yang ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu lalu adalah tersangka yang terlibat dalam kasus peledakan bom di Gereja di Makassar,” sebutnya.

Irjen Herry menambahkan, terduga teroris tersebut memilih Kaltim sebagai tempat sembunyi. Sebab Kaltim dikenal sebagai daerah yang aman dan damai.

“Namun yang perlu dipahami adalah dia hanyalah sembunyi di sini, jadi Kalimantan Timur yang aman damai ini dipakai ngumpet di sini dari kejaran polisi,” tambahnya.

Ditanya berapa jumlah pelaku yang ditangkap di Balikpapan, Herry mengatakan pihak kepolisian mengamankan satu tersangka utama dan beberapa saksi.

“Pelakunya yang utama satu, yang lainnya adalah pendukung yang akan dijadikan saksi-saksi,” sebutnya.

Menyikapi masuknya teroris di Balikpapan atau Kaltim ini, Herry mengatakan bahwa sejatinya pihaknya sudah melakukan monitoring atau pengawasan kepada orang-orang yang dicurigai memiliki paham atau keterkaitan dengan jaringan teroris. Sehingga ketika ada yang masuk ke Kaltim, pihaknya sudah bisa mengetahuinya.

“Polisi dari dulu sudah mengatensi, kita terus monitoring walaupun ini tidak perlu kita laporkan ke masyarakat tapi monitoring terus dilakukan. Makanya begitu mereka masuk sini langsung terdeteksi,” tuturnya.

Irjen Herry mengimbau kepada masyarakat ketika melihat warga di sekitarnya yang mencurigakan dan memiliki kepribadian tertutup termasuk aktivitasnya, agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian.

“Basanya kelompok ini melakukan kegiatannya dengan cara yang berbeda dari kegiatan masyarakat pada umumnya. Makanya kami minta kepada masyarakat kalau ada warganya yang ekslusif, tidak bergaul dengan tetangganya, kemudian sangat tertutup, dan mencurigakan aktivitasnya itu laporkan saja kepada polisi, nanti dilakukan pemantauan memastikan mereka berbahaya atau tidak,” pungkasnya.