Hot Borneo

Sikapi IKN Nusantara, Pemuda Muhammadiyah Banjar Tak Ingin Hanya Jadi Penonton

apahabar.com, MARTAPURA – Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Banjar mendorong kalangan muda agar tidak hanya jadi penonton setelah…

Diskusi bertema “Sekolah Politik Negarawan” digelar Pemuda Muhammadiyah Banjar, Selasa (15/3) tadi malam, di Stoa Coffee Martapura. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA - Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Banjar mendorong kalangan muda agar tidak hanya jadi penonton setelah pemerintah menetapkan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur. Alasannya, Kalsel merupakan wilayah penyangga yang masuk dalam kawasan strategis.

Hal ini dibahas dalam diskusi bertema Sekolah Politik Negarawan yang digelar Pemuda Muhammadiyah Banjar, Selasa (15/3) tadi malam, di Stoa Coffee Martapura dengan menghadirkan dua narasumber.

Andi Fitri, salah satu narasumber dari kalangan pengusaha, mengatakan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur memberi banyak dampak positif bagi Kalsel sebagai provinsi tetangga sekaligus pintu gerbangnya.

Ia melihat banyak sektor yang harus disiapkan oleh pemuda. Di antaranya sektor pertanian, peternakan, dan wisata, termasuk teknologi.

"Karena akan terjadi lonjakan masyarakat yang akan pindah Kalimantan, dan kita harus bisa menyiapkan ini sebagai wujud kemandirian ekonomi kita," ujar Ketua APINDO Banjar ini.

Menurutnya, pemuda sebagai penerus bangsa harus ambil bagian dalam pembangunan di berbagai sektor. Saat ini peluangnya masih sangat terbuka.

"Jangan sampai kita berdiam diri sampai momentum ini tidak bisa kita rebut, jangan sampai orang di luar Borneo yang menguasi tanah ini sedangkan kita hanya berdiam diri," terangnya.

Sementara Ketua KNPI Banjar Rahmat Saleh menekankan pemuda harus segera menyiapkan diri dalam menyikapi perpindahan IKN.

"Mulai lah menyiapkan diri dari perangkat terkecil yaitu desa. Dari yang kecil-kecil itu akan menjadi besar nantinya. Jangan sampai kita menjadi provinsi penyangga tetapi bernasip sial, hanya karena tidak ada persiapan," ucap Rahmad yang juga Anggota DPRD Banjar ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PD Pemuda Muhammadiyah Banjar, Al Bawi saat memoderatori diskusi mengatakan kegiatan ini bertujuan agar pemuda Muhammadiyah mengerti bagaimana politik bisa berjalan untuk bangsa dan negara.

Ia menilai pemuda hari ini banyak yang apatis terhadap politik serta isu-isunya, karena beranggapan politik adalah sesuatu yang kotor. Padahal harusnya, kata dia, para pemuda harus lebih obyektif dalam memaknai politik agar mengerti peran dan fungsinya.

"Oleh sebab itu kami berkeyakinan bahwa pendidikan politik dapat melakukan peran pembantu dalam merealisasikan tujuan sistem politik. Melalui ini lah kita harus melek terhadap isu yang ada, termasuk pemindahan IKN ke Kalimantan," tutupnya.