Kalsel

Setelah 120 Tandon Air, PMI HST Bangun Shelter untuk Korban Banjir

apahabar.com, BARABAI – Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan 120 tandon air bersih untuk daerah terdampak banjir…

Tandon air bersih siap didistribusikan ke wilayah terdampak banjir di HST./Foto-Istimewa.

apahabar.com, BARABAI - Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan 120 tandon air bersih untuk daerah terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah (HST).

Sesuai dengan hasil assesment oleh tim posko TDB PMI HST, satu-persatu tandon didistribusikan ke beberapa lokasi terdampak banjir. Terutama di Kecamatan Batu Benawa dan Hantakan yang mengalami kerusakan terparah akibat banjir bandang Rabu malam, 13 Januari lalu.

“Masing-masing berkapasitas 600 liter yang sudah dilengkapi alat pendukhng lannya untuk korban banjir yang ada pada 10 kecamatan di HST. Kami distribusikan secara bertahap,” kata Syarifani Sabarhan, Minggu (14/2).

Keberadaan tandon air, lanjut Sabarhan, akan mempermudah korban banjir dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-harinya. Warga juga dengan mudah mendapat air bersih tanpa antrean panjang.

Satu daerah, kata Sabarhan, masih sulit untuk dilintasi truk tanki air bersih yakni di Desa Datar Ajab, Hantakan

“Jalur tersebut mengalami rusak berat akibat longsor saat bencana banjir melanda,” terangnya.

Dari pengamatan PMI HST, di lokasi bencana itu ada tiga kebutuhan utama masyarakat yang harus dipenuhi selain sembako dan air bersih. Salah satunya shelter atau hunian warga bagi yang rumahnya tersapu banjir bandang.

Sebab, satu bulan pascabanjir bandang menerjang kawasan itu, warga yang kehilangan rumah masih bertahan di lokasi menggunakan tenda, seperti di Desa Baru-Waki dan Alat.

“Ada puluhan rumah yang hilang di sana. PMI HST berikutnya berencana akan membangun shelter tersebut untuk meringankan beban penderitaan korban bencana,” tutur Sabarhan.

PMI HST merincikan, di Bumi Murakata ada 1.219 jiwa yang mengungsi akibat banjir terparah sepanjang sejarah di HST pada awal 2021.

Dari data BPBD HST per 12 Februari tadi, 92 desa/kelurahan dari 10 kecamatan terdampak banjir. Korban terdampak mencapai 87.506 jiwa dari 29.062 kepala keluarga.

Akibat banjir yang dimulai sejak Rabu malam, 13 Januari lalu, rumah-rumah mereka pun rusak. Total ada 183 rumah yang hilang akibat terseret air bah, 2.973 rusak dan 20.553 terendam.

Sementara korban meninggal sebanyak 10 orang. Puluhan ribu fasilitas umum juga rusak.
Selain itu puluhan ribu tempat peternakan dan perkebunan hingga UMKM, juga koperasi ikut terdampak.