kesehatan mental

Self Sabotaging, Perilaku Sabotase Diri Sendiri

Self-Sabotaging, sebuah perilaku dan pola pikir mencegah diri sendiri untuk berkembang dan sukses.

Self sabotage atau menyabotase diri sendiri dalam melakukan perkembangan menuju kesuksesan. Foto: Freepik

apahabar.com, JAKARTA - Self-Sabotaging, sebuah perilaku dan pola pikir sabotase diri sendiri atau mencegah diri sendiri untuk berkembang dan sukses.

Sabotase diri adalah sebuah pola pemikiran dan perilaku yang sering kali dilakukan sengaja atau tidak sengaja, menciptakan hambatan dalam tujuan diri.

"Ini sebuah mekanisme perlindungan yang diciptakan oleh jiwa Anda, untuk tetap aman dari potensi bahaya," kata Shirani Pathak, seorang psikoterapis, dikutip Psych Central, Jumat (27/10).

Sabotase diri sering dipicu oleh rasa takut akan kegagalan. Seringkali disebabkan oleh rasa kurang percaya diri hingga self-esteem, dan trauma pada masa kecil.

Perilaku ini terlihat berbeda tiap orang. Memiliki beberapa tanda umum, seperti menunda dan menghindari tanggung jawab, mengingkari janji atau tidak menepati komitmen, hingga menyerah saat keadaan menjadi lebih sulit.

Dengan menciptakan situasi di mana kemungkinan sukses yang kecil, seseorang yang melakukan sabotase diri dapat melindungi harga dirinya dalam menghadapi potensi kegagalan.

Mengurangi Sabotase pada Diri Sendiri

Meskipun sulit untuk menghentikan pola perilaku ini, pahami motivasi diri dan menyelaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai, hingga mencari bantuan profesional dapat membantu keluar dari zona ini.

Tapi ada cara untuk menghindari perilaku sabotase ini, untuk meningkatkan peluang Anda mencapai tujuan dan kebahagiaan.

Kenali Akar Permasalahan
Mengenali Akar Permasalahan dari Sabotase Diri Sendiri (Self-Sabotage) untuk Hidup Lebih Baik. Foto: Freepik

Memahami mengapa Anda tertarik melakukan sabotase diri adalah langkah pertama yang penting.

"Jika mendapati diri Anda berada dalam situasi yang sama lebih dari sekali, lakukan observasi pada akar permasalahan dan tanyakan pada diri mengenali alasannya," kata Jocelyn Patterson, konselor kesehatan mental di Florida.

Mencari Tindakan Alternatif

Di balik sabotase diri, sering kali muncul emosi tidak nyaman yang tidak ingin Anda rasakan, seperti ketakutan akan kegagalan, pengabaian, komitmen hingga ketidakmampuan.

Setelah mengetahui permasalahannya, pertimbangkan melakukan jurnal untuk mencatat perilaku sabotase diri yang biasa dilakukan.

Dari sana, anda dapat mengidentifikasikan alternatif dalam membantu mendekati tujuan Anda.

Buatlah Perubahan Kecil

Jika sabotase diri menjadi pola sejak bertahun-tahun, akan sulit untuk memulai langkah pada sesuatu secara berbeda. Sebaliknya, lakukan perlahan dan sadari bahwa ini akan memakan waktu.

"Perubahan besar pasti dimulai dari perubahan-perubahan kecil," kata Dr. Suraji Wagage, psikolog di California.

Melatih diri menggerakkan langkah-langkah kecil menuju tujuan, walau mendapatkan emosi yang sedikit tidak nyaman.

Puji Diri Sendiri Melalui Kalimat Afirmasi
Self love atau mencintai diri sendiri kunci utama dalam meningkatkan kepercayaan diri. Foto: Freepik

Menjadi terlalu kritis dan keras pada diri sendiri dapat menghambat kemampuan diri. Cobalah untuk melakukan hal-hal kecil, seperti melakukan berbicara pada diri Anda (self-talk) secara positif untuk meningkatkan kepercayaan diri.

"Setelah memiliki konsep diri yang lebih positif, cobalah berhenti menyabotase diri sendiri, dan berupaya menuju kehidupan yang lebih baik," kata Keischa Pruden, seorang terapis di Carolina Utara.

Jika sabotase diri menjadi menyulitkan Anda, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan seorang ahli kesehatan mental.

Mereka akan membantu Anda untuk menemukan jalan keluar, dan mengarahkan Anda pada perilaku yang lebih positif.