News

Sambangi Bareskrim Polri, Keluarga Brigadir J Serahkan Bukti Dugaan Pembunuhan Berencana

apahabar.com, JAKARTA – keluarga Brigadir J melaporkan dugaan pembunuhan berencana di rumah Kadiv Propam Polri Irjen…

Keluarga Brigadir J resmi melaporkan dan menyerahkan bukti dugaan berencana kepada Bareskrim Polri. Foto: SindoNews

apahabar.com, JAKARTA – keluarga Brigadir J melaporkan dugaan pembunuhan berencana di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ke Bareskrim Polri, Senin (18/7).

Pelaporan dilakukan kuasa hukum keluarga Brigadir J yang tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka mengklaim membawa sejumlah bukti seperti video dan surat elektronik.

“Laporan terkait dugaan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sebagaimana Pasal 340 KUHP,” jelas Kamaruddin Simanjuntak, salah seorang kuasa hukum seperti dilansir CNN.

“Juga terkait pembunuhan sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP juncto penganiayaan yang menyebabkan kematian orang lain Pasal 351 KUHP,” imbuhnya.

Mereka juga akan membuat laporan terkait dugaan tindak pidana pencurian atau penggelapan handphone. Kemudian pelaporan terkait tindak pidana telekomunikasi, karena peretasan dan penyadapan kepada pihak keluarga.

“Kami menyerahkan sejumlah temuan pihak keluarga terkait kejanggalan kematian Brigadir J, seperti luka sayatan dan memar. Terdapat bukti berupa video dansurat atau surat elektronik,” tutur Kamaruddin.

Berdasarkan pemeriksaan keluarga, terdapat sejumlah luka lain di luar luka tembak di tubuh Brigadir J. Beberapa di antaranya terdapat pengerusakan atau penganiayaan di bawah mata.

Seperti hidung Brigadir J juga terdapat dua bekas jahitan. Kemudian sayatan di bibir, leher dan bahu sebelah kanan.

Lantas di bagian perut ditemukan bekas-bekas memar, “Juga terdapat bekas pengerusakan di jari manis, serta pengerusakan di kaki atau semacam sayatan,” beber Kamaruddin.

Brigadir J sendiri tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap, Senin (11/7).

Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy bernama Putri Candrawathi, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam.

Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Brigadir J diidentifikasi mengeluarkan total 7 tembakan yang kemudian dibalas 5 kali oleh Bharada E. Tidak satupun peluru yang mengenai Bharada E, sedangkan Brigadir J tewas di tempat kejadian.

Kapolri pun telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Di sisi lain, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan independen.