Kalsel

Rawan Karhutla, Kepala BPBD Kalsel: Kita Diuntungkan Cuaca

apahabar.com, BANJARBARU – Belakangan terakhir sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel), sempat dilanda kebakaran hutan dan…

Titik-titik wilayah rawan kiarhutla. Ket: Kuning (Lahan) Hijau (Hutan). Foto BPBD Kalsel for apahabar

apahabar.com, BANJARBARU – Belakangan terakhir sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel), sempat dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Titik terparah terjadi di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.

Data yang diterima apahabar per 20 Agustus 2021, sudah terjadi 33 kali kebakaran lahan di Banjarbaru. Luas lahan yang terbakar mencapai 296,6 hektare.

Kabupaten Tanah Laut seluas 141,95 hektare dengan kejadian kebakaran lahan sebanyak 25 kali. Sementara Kabupaten Banjar hanya terjadi 5 kali kebakaran lahan, namun luasnya mencapai 140 hektare.

Meski demikian, Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, menyatakan saat ini kondisi cuaca cukup menguntungkan.

"Secara kondisi di lapangan kita cukup diuntungkan. Walaupun kemarau, tapi ini kemarau basah ya sekitar 60 persen," ucapnya kepada apahabar, Sabtu (11/9) kemarin.

Kendati mengaku diuntungkan, Mujiyat bilang pihaknya tetap melakukan berbagai antisipasi. Sebab, potensi kemarau masih ada sebanyak 40 persen.

Saat ini, kata dia, pihaknya sudah membentuk dua tim satuan tugas (satgas) untuk antisipasi serta penanganan karhutla di Banua.

"Ada Satgas Darat, ada Satgas Udara. Kerja sama dan koordinasi kedua satgas ini sangat diperlukan," ujarnya.

Tugas Satgas Udara melakukan patroli dari jalur atas menggunakan water boombing. Bila ada informasi misalnya seperti terpantau kebakaran hutan maupun lahan di suatu wilayah, maka Satgas Darat yang melakukan penanganan.

"Sementara hal-hal yang tidak bisa ditangani oleh satgas darat, berarti tanggungjawabnya satgas udara," tambahnya.

Mujiyat menambahkan kini pihaknya dibekali helikopter water boombing. Keunggulannya adalah bisa terbang selama 4,5 jam.

"Jadi untuk patroli Kalsel ini aman," pungkasnya.