apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam menindaklanjuti kerjasama Indonesia - Jerman, Econit kembali mempresentasikan inisiasi Pusat Daur Ulang (PDU) sampah yang ada di Kota Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan tempat PDU tersebut telah disepakati bersama yaitu di kawasan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, seberang Banua Anyar. Di sana juga ada alat perangkap sampah seluas 5000 meter persegi.
Tahun ini, lanjutnya, Pemkot Banjarmasin mendapatkan insentif daerah sekitar Rp 9 miliar yang rencananya akan dialokasikan pada pembangunan PDU. “Yang diawali dengan studi kelayakan, yang sedang berjalan,” ujar Ibnu Sina, Senin (27/1).
Ibnu juga menyebutkan pembangunan PDU itu merupakan kolaborasi dari semua pihak, yang anggaran pembangunan Detail Engineering Design (DED) sekitar Rp 9,6 miliar.
Orang nomor satu di Kota Seribu Sungai itu juga menyampaikan, saat ini lahan untuk pembangunan PDU tersebut sudah dipersiapkan dengan skala kecamatan terlebih dahulu dengan kapasitas 30 – 40 ton sampah per hari.
“Karena sampah kita 63 persennya dari organic nanti kan ada hasilnya,” terangnya.
Sebanyak 13,3 persen, lanjutnya, berasal dari sampah plastik yang telah bekerjasama dengan bank sampah dengan pemanfaatannya bisa diolah menjadi keramik maupun bahan aspal jalanan.
Kemudian jelasnya lagi, untuk sampah popok sekira 8 persen lebih yang harus ditangani, termasuk juga pada pencacahan sampah maupun sampah plastik. “Skemanya juga telah kami sepakati tadi," imbuhnya.
Ia menambahkan pembagian tugas sudah dibagi, dengan mengalokasi sebagian dana DED, dan bantuan dari Kementerian LH serta dibantu Econit untuk konsultannya.
Sedangkan untuk pembangunan siringnya sendiri dari Balai Sungai.
Dari PDU itu lah nantinya menjadi satu kesatuan dalam daur ulang sampah baik alat pencacah, penggilasan maupun alat lainnya yang bisa merubah sampah menjadi lebih bermanfaat.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. Foto-Istimewa
Baca Juga:Jadi Tersangka Pencabulan, Nasib Gusti Makmur di Ujung Tanduk
Baca Juga:TNI AL di Kotabaru Waspadai Wabah Virus Corona
Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Syarif