Prajurit TNI Penendang Kungfu Minta Maaf, Ibu Korban Kerusuhan Beri Respons

Anggota TNI yang viral menendang kungfu ke suporter Arema FC saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, minta maaf. Ibu korban merespons permintaan maaf itu.

Pangdam V Brawijaya saat temui suporter Aremania korban tendangan kungfu. Foto via detikcom

apahabar.com, MALANG - Anggota TNI yang viral menendang kungfu ke suporter Arema FC saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, minta maaf. Ibu korban merespons permintaan maaf itu.

Melansir detikcom, Rabu (5/10), seorang suporter merekam peristiwa itu dan videonya viral di media sosial. Kini beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua orang berseragam TNI menemui suporter yang viral ditendang tersebut.

Mereka berbincang dengan beberapa orang yang tampak sekeluarga dan seorang pemuda yang diduga suporter korban tendangan anggota TNI.

"Nggih, kula pengin ketemu kalih panjenengan. Kula khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf)," kata personel pelaku penendangan.

Sementara itu, keluarga korban menimpali permintaan maaf Pangdam dan personel TNI tersebut.

"Umpama larene salah ngoten kula mboten nopo'o. Larene ngerusak nopo ngerusuhi, saestu kula mboten masalah. Tapi posisine nggih ngoten iku, larene tiange mboten lapo-lapo (Kalau seumpama anaknya salah saya tidak masalah. Kalau merusak atau berbuat rusuh, sungguh saya tidak masalah. Tapi posisinya anak saya nggak ngapa-ngapain, Pak)," ujar ibu korban.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Mayor Kusdi membenarkan permintaan maaf itu. Sosok dalam video pertemuan dengan keluarga suporter itu, yakni Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.

"Iya benar, itu Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban," kata Kusdi dikutip dari detikJatim, Rabu (5/10).