Kalsel

POPULER SEPEKAN: Muda-mudi di Kamar Hotel, hingga Viral Perampokan di 2 ATM Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Berita terpopuler pekan ini diwarnai sederet peristiwa kriminal, mulai bisnis prostitusi hingga kasus…

Sejumlah muda-mudi kembali terciduk petugas dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat di Banjarmasin. Ironisnya, beberapa ternyata anak di bawah umur. Foto: Dok.apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Berita terpopuler pekan ini diwarnai sederet peristiwa kriminal, mulai bisnis prostitusi hingga kasus perampokan.

Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin menciduk sejoli yang tengah enak-enakan di sejumlah hotel kelas melati, Jumat (2/7). Mereka kalang kabut ketika petugas gabungan meminta bukti pernikahan. Penggerebekan pagi buta itu menuai sorotan. Pasalnya, lebih dari 30 pasangan non-suami istri terjaring.

Kejadian lainnya datang dari kasus perampokan. Seorang pria yang hendak menemui pacarnya sempat-sempatnya melakukan perampokan di dua ATM sekaligus. Berbekal bukti CCTV dan keterangan identik dari korban, tak butuh lama bagi polisi meringkus pelaku. Pelaku tumbang saat sebutir timah panas dari tembakan terukur petugas menerjang kaki kanannya.

Sementara, pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tak kalah menyorot perhatian publik. Selain CPNS, Pemprov Kalsel juga membuka penerimaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Berikut lima berita terpopuler pekan ini:

  1. CPNS dan PPPK Kalsel

Buruan Daftar! BKD Kalsel Buka Penerimaan CPNS dan PPPK Mulai Hari Ini

Mulai Rabu 30 Juni, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel membuka penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.

Selain CPNS, BKD Kalsel juga membuka penerimaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Penerimaan seleksi CPNS dan PPPK di Kalsel sendiri dilaksanakan setelah BKD menerima arahan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk digelar serentak mulai Rabu, 30 Juni.

"Dari BKN kami sudah menerima acuan pendaftaran CPNS. Insya Allah hari ini dibuka," ujar Kepala BKD Kalsel, Sulkan kepada apahabar.com, Rabu kemarin.

Meski sudah mulai dibuka, Sulkan belum dapat memastikan kapan para pelamar dapat mendaftarnya.

Namun, pendaftaran bisa mengakses laman https://sscasn.bkn.go.id untuk mendaftar online.

"Nanti diumumkan di website resmi di BKD Kalsel," ungkap Sulkan.

Sekadar informasi, pada seleksi CPNS dan PPPK kali ini Pemprov Kalsel kebagian jatah 2.327 formasi.

Dari jumlah itu, formasi PPPK paling banyak yakni mencapai 1.906. Sementara CPNS hanya 421 formasi.

Khusus seleksi CPNS tidak ada penerimaan di kategori formasi guru. Berbeda dengan PPPK, jumlah formasi yang akan dicari paling banyak guru, yaitu 1.690 orang.

"Tenaga guru hanya akan direkrut melalui formasi PPPK," katanya.

Pada penerimaan CPNS dan formasi PPPK 2021 ada pula penerimaan tenaga kesehatan dan tenaga teknis.

Dirincikan, untuk formasi CPNS di kategori tenaga kesehatan jumlahnya sebanyak 232 orang. Sedangkan kategori tenaga teknis jumlahnya 189 orang.

Untuk formasi PPPK, kata dia, kategori formasi tenaga teknis terbilang lebih sedikit. Jumlahnya hanya 25 orang.

Sedangkan di kategori formasi tenaga kesehatan sebanyak 191 orang.

"Paling besar tahun ini ada di kategori formasi guru yang akan direkrut melalui formasi PPPK dengan jumlah 1.690 orang," ucapnya.

2. Pembatasan Mobilitas

Pembatasan Mobilitas di Kalsel, Pemprov Gerak Cepat Petakan 13 Titik

Rencana satu ini juga menyorot perhatian masyarakat luas. Merespons tingginya angka kasus penularan Covid-19, Markas Besar Polri berencana memberlakukan pembatasan mobilitas. Sasarannya, 316 titik atau lokasi di penjuru Indonesia. Kalimantan Selatan salah satunya.

Di Kalsel, lokasi pembatasan mobilitas tersebar di 13 titik. Lantas, di mana saja lokasinya? Penelusuran media ini, ternyata paling banyak tersebar di wilayah aglomerasi Kalsel.

"Lokasinya di Banjarmasin, Banjar dan Banjarbaru, itu paling banyak mobilitas kegiatan masyarakat," ujar Kapolda Kalsel Rikwanto ditanya apahabar.com soal penetapan lokasi pembatasan dan pengendalian mobilitas, Jumat 2 Juli.

Umumnya, sambung kapolda, pembatasan mobilitas diberlakukan seiring penyebaran Covid-19 yang terus membeludak.

“Penularan kan akibat banyaknya interaksi yang dilakukan berkaitan keperluan masyarakat. Tiga wilayah itu dipilih lantaran mobilitas masyarakatnya terbilang tinggi,” tuturnya.

"Sumbernya adalah mobilitas masyarakat yang sulit dihentikan karena menyangkut kegiatan sehari-hari baik bekerja maupun kegiatan ekonomi," sambung jenderal bintang dua itu.

Kendati begitu, pihaknya bersama pemerintah daerah terus memberikan edukasi maupun imbauan agar masyarakat bisa mengurangi mobilitas yang tak perlu.

"Kalau kegiatan di luar tak begitu penting enggak usah. Tak perlu interaksi, seperti ngopi-ngopi, atau segala macam enggak usah. Supaya penyebarannya juga enggak semakin besar," imbuhnya.

Walaupun tak memiliki zona merah, namun upaya menekan penularan tetap harus dilakukan. Lebih jauh, adanya 13 titik yang ditetapkan Mabes Polri untuk pembatasan dan pengendalian mobilitas itu berdasar laporan kondisi Kalsel saat ini.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

"Kita sebenarnya banyak zona hijau, kuning, Oranye paling maksimal. Namun Oranye ini kita perketat lagi jangan sampai menjadi merah," ucapnya.

Dibanding provinsi tetangga seperti, Kalimantan Tengah, Timur, maupun Barat, penularan Covid-19 Kalsel agak lebih mendingan. Untuk kasus harian di provinsi tetangga dilaporkan masih di atas 100 per hari.

"Kalau kita masih di angka 22 dan 40," ujar mantan kepala biro penerangan masyarakat Mabes Polri.

Kapolda pun berkomitmen bersama pemerintah daerah untuk terus berupaya menekan penyebaran. Agar angka kasus di Kalsel bisa terus ditekan.

"Jadi 13 titik yang dimaksud itu supaya tak menjadi merah. Kita tekan terus melalui operasi yustisi sosialisasi 3 T kemudian 5 M dijalankan terus agar Kalsel tetap kondusif," pungkasnya.

3. Heboh Anak Hilang

Misteri Anak Hilang di Balikpapan, Keluarga Sebut 2 Orang Tak Dikenal Sempat Datang

Masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur dihebohkan dengan misteri hilangnya Adiba Zahra. Bocah 5 tahun asal Kelurahan Manggar itu hilang sejak Selasa 29 Juni lalu.

Kabar hilangnya sang bocah juga viral di media sosial. Terlebih, setelah dugaan penculikan mencuat.

Terlihat rekaman CCTV, Adiba dibawa oleh seorang pria menggunakan motor.

Posisi korban duduk di depan mengenakan celana biru dan kaos putih biru.

Sebelum kejadian, korban awalnya tidur bersama sang ibu, Nur Rahma usai mandi hujan pada pagi hari.

Namun, sekira pukul 15.00, Adiba terbangun dan pamit kepada ibunya untuk bermain ke luar.

"Kebetulan pas cucu saya itu jalan dari rumah keluar itu terekam kamera CCTV di rumah Pak RT tepat pukul 15.15,” kata Sutrisno (57), Kamis (1/7).

“Terus masih bergerak ke luar terekam CCTV lagi, tepat pukul 15.19 selisih 4 menit, setelah itu dibawa oleh seseorang itu dan tidak kembali lagi," sambungnya.

Dari rekaman CCTV itu, keluarga menyimpulkan bahwa Adiba diduga diculik oleh seorang laki-laki misterius yang menggunakan motor matik warna merah. Tampak posisi korban berada di depan.

"Nah sekitar sebelum jam 5 sore ibunya nyariin. Habis magrib saya ditelepon anak saya, katanya Zahra ikut bapak kah? Zahra enggak ada. Ya sudah saya bilang cari aja di belakang. Ternyata enggak ada juga, enggak lama anak saya yang satunya WA kalau Zahra hilang," ujarnya.

Korban dikenal sebagai anak yang sulit akrab dengan orang tak dikenal. Sehingga ada kemungkinan pelaku yang membawanya merupakan orang dekat.

“Bahkan tetangga sendiri juga sulit akrab dengan Adiba,” ujarnya.

"Anak ini sangat sulit akrab kalau sama orang tidak kenal. Nah itu kan kejadian jam 15.15 terus dibawa jam 15.19, artinya cuma 4 menit, kok bisa secepat itu dibawa," ungkapnya.

Keluarga korban langsung melapor ke Polsek Balikpapan Timur dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan.

Sampai saat ini pihak keluarga masih melakukan pencarian terhadap korban.

4. Muda-mudi Banjarmasin

Puluhan Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Satpol PP Banjarmasin Sebelum Check Out

Satpol PP Banjarmasin menjaring puluhan pasangan bukan suami istri pada Jumat pagi (2/7). Sebanyak 35 orang diamankan dalam razia, sebelum mereka keluar hotel.

Mereka bukan pasangan suami istri. Sebab, saat ditanya oleh petugas, belasan sejoli itu tidak bisa menunjukkan identitas pernikahannya.

Dari 35 orang yang terjaring, 5 di antaranya masih berusia di bawah umur. Bahkan, ada yang ditemukan sampai tiga orang dalam satu buah kamar.

"Ada 8 sampai 9 hotel yang kita lakukan pengecekan tadi," kata Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin.

Terjaringnya remaja di bawah umur boleh dibilang hal yang kembali terulang. Hal ini yang menjadi perhatian serius para aparat penegak Perda.

Pihaknya kini telah bekerjasama dengan instansi terkait yang menangani ini, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) setempat.

"Mereka yang masih di bawah umur itu akan ditindaklanjuti oleh kawan-kawan dari DP3A," ujarnya.

Lima Anak Baru Gede (ABG) itu nantinya akan diberikan pendampingan dan pembinaan lebih lanjut.

"Harapan kami mereka tidak akan lagi mengulangi hal ini ke depan," harapnya.

Usai terjaring, belasan pasangan bukan suami istri ini langsung digelandang petugas ke Markas Satpol PP di Jalan KS Tubun, Banjarmasin Selatan.

Mereka kemudian dilakukan pendataan dan pembinaan dari petugas. Puluhan orang yang terjaring ini juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

5. Muda-Mudi Terjaring Razia

GEGER!! 2 Perampokan Terjadi di Banjarmasin, Pelaku Todongkan Pisau di ATM

Kasus perampokan beruntun di dua ATM berbeda terjadi di Banjarmasin, Senin (28/6) malam. Pelaku menggondol sejumlah uang hingga perhiasan korban yang usai menarik duit.

Hasil pendalaman polisi, terungkap jika pelaku Arifin alias Ipin Boneng (37).

Pengakuannya, ternyata ia terlebih dulu melancarkan aksinya di ATM depan Hotel Kharisma, Jalan KS Tubun, Banjarmasin Selatan.

Sebelum melakukan aksi nekat itu, ternyata Ipin Boneng juga sempat berkelahi dengan seterunya.

"Makanya tangannya itu terluka," kata Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Yopie Andri Haryono kepada apahabar.com, Rabu (30/6).

Sejurus kemudian, Ipin pulang ke rumahnya untuk mengambil pisau.

"Niat awal mau mencari musuhnya tadi," ujar Yopie.

Namun saat di jalan, Ipin mendapat telepon dari pacarnya.

"Diminta ketemu di dekat Hotel Kharisma," kata Kompol Yopie.

Diajak ketemuan oleh sang pacar, Ipin Boneng mengurungkan niatnya untuk mengejar musuhnya. Selanjutnya dia menuju Hotel Kharisma.

Nah, saat di depan hotel, Ipin melihat seorang perempuan sedang mengambil uang di ATM.

Melihat keadaan sekitar saat itu sepi, niat jahatnya muncul. Dia lalu masuk ke ATM dan menodongkan pisaunya ke perempuan berinisial KR itu.

Sambil menodongkan pisau, Ipin Boneng meminta kalung emas, ponsel serta uang Rp250 ribu yang baru saja ditarik tunai oleh KR.

Berhasil mencuri barang dan uang KR, Ipin Boneng lalu pergi ke kawasan Teluk Tiram.

Di sana lagi-lagi ia kembali menodong seorang perempuan di ATM.

Seorang perempuan berinisial LD mengaku uangnya sebesar Rp1,5 juta dirampas oleh seorang pria dengan ciri menyerupai Ipin.

"Tangannya luka, bajunya ada bercak darah." ujar LD.

Setelah berhasil merampas uang Rp1,5 juta, Ipin Boneng langsung melarikan diri. Polisi yang menerima laporan langsung menggeber penyelidikan.

Sebelum ditangkap, Ipin Boneng sempat terlacak berada di kawasan Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan dan Pasar Kasbah.

Hingga akhirnya polisi mengendus jejak pelaku di salah satu rumah di Kompleks Bhakti Persada Raya 4, Jalan Handil Bhakti, Alalak, Barito Kuala.

Tak mau buruannya lepas, Polda Kalsel bahkan menerjunkan tim gabungan. Mulai dari Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan, Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah, Ops Jatanras Satreskrim Polresta Banjarmasin, Timsus Polresta Banjarmasin, hingga tim Resmob Polda Kalsel.

Kurang dari 24 jam, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku. Sebelum ditangkap, pelaku sempat mencoba melarikan diri ke semak-semak di belakang rumah. Hingga akhirnya ia tumbang saat sebutir timah panas dari tembakan terukur petugas menerjang kaki kanannya.

Bersama pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti pisau serta sepeda motor pelaku yang digunakan saat melakukan aksi penodongan.

"Saat ini kita juga sudah temukan barang bukti kalung emas dan ponsel hasil rampasan," kata Yopie.

Keterangan Saksi

Dua insiden pencurian disertai penodongan secara beruntun terjadi di Banjarmasin, Senin (28/6) kemarin.

Insiden pertama berlangsung di di ATM depan Hotel Kharisma, Jalan KS Tubun, Banjarmasin Selatan.

Korban KR bilang saat itu dia sedang menarik uang di ATM.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Tiba-tiba datang seorang pria. Cirinya jari tangan kanannya luka.

Kepada KR, si pria langsung menodongkan senjata tajam.

"Dia bilang mana HP kamu? Mana uang kamu?. Terakhir dia tarik kalung saya," katanya ditemui saat melapor ke Mapolsek Banjarmasin Selatan.

Setelah berhasil mengambil uang Rp250 ribu, ponsel dan kalung emas, pelaku langsung melarikan diri.

Saat itu padahal banyak orang, tapi KR syok dan tak sempat meminta tolong.

KR bilang, pelaku menggunakan sepeda motor jenis matik warna hitam.

Pantauan media ini di dua lokasi ATM, darah yang disinyalir berasal dari tangan pelaku tampak masih berceceran di lantai.

Aksi kemudian berlangsung di samping minimarket Yuyun, Jalan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin Barat sekira pukul 16.00.

Salah seorang saksi, Cipta melihat pelaku sempat mendatangi dirinya.

"Saya kan jualan, kemudian si pelaku datang dengan jari tangan sebelah kanan terluka. Dia meminta plastik kepada saya untuk menutup lukanya," katanya kepada apahabar.com.

Kemudian, kata Cipta, si pelaku dilihatnya duduk dekat ATM tempat kejadian.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba si pelaku masuk ke dalam ATM dan menodongkan pisau ke korban LD yang saat itu usai menarik uang.

"Korban lalu didorongnya hingga terjatuh. Ketika itu situasi sedang ramai tapi tak ada yang coba menghalangi pelaku karena syok," katanya.

Informasi dihimpun, korban mengalami kerugian uang senilai Rp1,5 juta. Kata Cipta, dia tidak bisa terlalu mengingat bagaimana ciri si pelaku.

Selain jari tangan kanannya terluka, pelaku kata dia, memakai baju yang penuh bercak darah dan celana yang sobek.

Selain itu, pelaku tampak menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul.