Kalsel

POPULER SEPEKAN: Kemunculan ‘Avatar’ hingga Sengketa Pilgub Kalsel yang Bakal Terulang

apahabar.com, BANJARMASIN – Berita populer pekan ini diwarnai sejumlah peristiwa penting dari penjuru Pulau Kalimantan. Dari…

Rencana gugatan jilid II Denny Indrayana dan kemunculan sesosok avatar di Balikpapan menjadi berita terpopuler dalam sepekan ini. Foto: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Berita populer pekan ini diwarnai sejumlah peristiwa penting dari penjuru Pulau Kalimantan.

Dari Kalsel, hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel telah keluar. Hasilnya, petahana Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMu) kembali mengungguli Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D).

Yang mengejutkan publik, penantang petahana, Denny Indrayana berencana kembali membawa hasil tersebut ke meja sengketa Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain berita PSU, dari Kaltim, kebakaran yang melanda Gunung Bugis, Balikpapan, Kalimantan Timur, tak kalah menyedot perhatian publik. Terlebih dengan kemunculan sesosok ‘Avatar’.

Berikut rangkuman lima berita terpopuler dalam pekan ini:

1. Pilgub Kalsel Belum Berakhir

BELUM MENYERAH! Denny Pastikan Gugat Kembali Hasil Pilgub Kalsel

Hitung suara ulang PSU Pilgub Kalsel selesai digelar 9 Juni kemarin. Hasilnya, BirinMu kembali unggul atas H2D.

Data KPU, petahana BirinMu mendapat 51,2 persen suara atau 868.409. Sementara, H2D mendapat 48,8 persen suara atau 827.857 suara.

Data yang ditampilkan tersebut hasil foto formulir Model.C Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.

Untuk diketahui, PSU Pilgub Kalsel 9 Juni kemarin digelar di tiga kabupaten atau kota di Kalsel. Rinciannya, 301 TPS di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

502 TPS di lima kecamatan Kabupaten Banjar, yakni Sambung Makmur, Aluh-Aluh, Martapura, Mataraman, dan Astambul. Kemudian, 24 TPS di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.

Secara terbuka, Denny Indrayana menyatakan siap menggugat kembali hasil pemungutan suara ulang ke MK.

"Mempertimbangkan secara hati-hati, kami mendiskusikan opsi apa yang akan diambil, mempertimbangkan ini adalah nasib Kalsel yang dititipkan ke kami dengan suara yang sangat besar. Maka kami memilih untuk terus memperjuangkan amanah itu sampai titik darah penghabisan, artinya kita membuka opsi mengajukan sengketa hasil Pemilihan Gubernur ke MK," ujar Denny dalam konferensi persnya di Banjarbaru, Rabu (9/6) sore.

Atas keputusan itu, Denny meminta maaf ke masyarakat Kalsel karena memperpanjang proses pemilihan gubernur.

"Kami minta maaf, mohon izin, karena ini memperjuangkan prinsip haram menyarah waja sampai kaputing. Akan kami tuntaskan. Ini adalah proses terakhir apapun putusan MK nanti, itu akan kita hormati apapun putusannya," tegasnya.

Setelah putusan MK nanti, Denny menegaskan tidak merencanakan tahapan lainnya.

"Tidak ada lagi proses lain yang kami rencanakan menjadi tahapan selanjutnya. Opsi ini kami pilih, inilah ikhtiar kami yang terakhir untuk menjaga amanat rakyat di pundak kami. Berulang kali kami mengatakan kami akan menjaga amanat rakyat, tidak ada transaksi apapun, suara rakyat harus dihormati, karenanya opsi berjuang ke MK karena itu dibolehkan oleh perundang-undangan," ucapnya.

Terselip sejumlah alasan mengapa Denny Indrayana bakal kembali menggugat. Salah satunya dugaan kecurangan yang terbilang masif terjadi.

"Berdasar laporan dari relawan kami di lapangan, kecurangan yang terjadi di PSU ini sangat luar biasa. Ini alasan kami akan kembali menggugat ke MK," tulis Denny melalui Kuasa Hukumnya, Raziv Barokah, Rabu malam.

Raziv bilang dugaannya mulai dari bagi-bagi uang yang cenderung dibiarkan, mobilisasi massa, intimidasi preman di TPS,.

"Basis massa kami tidak mendapat undangan dan tidak diizinkan memilih. Ada juga NIK yang ditulis di undangan berbeda dengan yang di KTP, lalu di TPS ditolak untuk memilih. Dan banyak laporan lain yang kami terima perihal abnormalitas dalam penyelenggaraan PSU ini," tegasnya.

Raziv bilang sederet temuan tersebut baru 30 persen alasan untuk menggugat ke MK.

"Masih sangat banyak modus dugaan kecurangan yang kami temui di lapangan," tandasnya.

Bak gayung bersambut, Tim BirinMu siap meladeni rencana gugatan jilid II Tim H2D.

"Tentu kita selaku Tim Paman Birin ya akan menunggu. Itu hak konstitusional Pak Denny Indrayana dan pasangannya," ujar Andi Syafrani, Tim Hukum BirinMu, Rabu malam (9/6).

Yang perlu dicatat, lanjut Andi, meski perolehan suara belum secara resmi diumumkan KPU namun berdasar hasil quick count selisih suara BirinMU saat ini lebih banyak dari sebelumnya.

"Karena memang sejauh ini masih proyeksi dari quick count selisihnya dibatas 2 persen. Saya rasa ini adalah angka faktual menunjukkan bahwa selisih kemenangan menjadi lebih besar ketimbang kemarin cuma 0,4 persen," jelasnya.

Dengan selisih lebih 2 persen itulah sehingga patut menjadi pertimbangan H2D untuk melakukan gugatan ke MK jilid II.

Sebab, ujar Andi, jika melihat jumlah penduduk Kalsel 4 juta lebih maka ada kemungkinan gugatan tak dapat dilakukan.

Seperti yang tercantum pada Undang-Undang Pilkada Nomor 8 Tahun 2015 pasal 158 soal batas selisih untuk melakukan gugatan.

"Karena rentangan jumlah penduduk itu sekitar 4 juta sekian, maka menurut undang-undang itu kan batasnya 1,5 persen. Kalau saat ini 2 persen lebih maka sebenarnya itu sudah melampaui ketentuan pasal 158," bebernya.

"Silakan saja diajukan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Karena memang faktanya dari beberapa PSU yang terjadi memang MK tetap membuka kesempatan yang merupakan hak warga negara yang tetap mengajukan keberatan atau mengajukan permohonan terhadap pembatalan terhadap SK KPU. Itu adalah hak konstitusional Pak Denny sebagai pasangan calon," pungkasnya.

2. Kebakaran Gunung Bugis

Bangunan Musala Al Ikhlas tak tersentuh api saat kebakaran hebat di pemukiman padat penduduk kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kaltim, Sabtu (5/6) tengah malam. Foto: Istimewa

Ada sederet cerita menarik dalam kebakaran hebat yang melanda Gunung Bugis, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu 5 Juni kemarin.

Sebuah bangunan Musala Al-Ikhlas yang berada di RT 03 ini selamat dari amuk api. Padahal rumah di sekitarnya telah hangus dilalap api.

Pantauan apahabar.com, posisi musala tepat di tengah-tengah permukiman. Saat kejadian, api melalap rumah yang berada di depan, samping kanan dan kiri dari bangunan rumah ibadah tersebut. Namun nyatanya, api tak menyentuh musala sedikit pun.

"Ya itu, kita heran musala enggak ada kena, cuma sedikit talang airnya aja," ungkap Daeng Lala, warga sekitar yang juga tokoh masyarakat kepada apahabar.com.

Musala tersebut seakan menjadi saksi bisu insiden hebat yang sampai menelan 1 korban jiwa itu.

"Rumah keluarga saya aja di depannya ini terbakar kok, ya secara logika pasti terbakar juga ini," tuturnya.

Kebakaran tersebut menghanguskan 21 rumah dan 10 rumah terdampak dengan total 44 KK atau 155 jiwa.

Kemunculan ‘Avatar’

Ternyata Ini Sosok “Avatar” Gunung Bugis Balikpapan, Habis Ritual Turun Hujan

Tak hanya musala, kemunculan sesosok pria membuat warga korban kebakaran bertanya-tanya.

Bagaimana tidak, pria tersebut muncul di tengah kobaran api sembari melakukan gerakan seolah-olah bisa mengendalikan api.

Belakangan diketahui, pria itu adalah seorang buruh pelabuhan bernama Dahlan. Kepada media ini, Dahlan meniru gerakan ‘avatar tokoh fiksi yang mampu mengendalikan api lantaran panik.

"Saya bingung mas, saat itu kita kehabisan air, pemadam juga enggak bisa masuk karena sempit. Jadi ya saya spontan aja naik ke atas atap terus gerakkan tangan saya seperti aba-aba, kayak mau nyanyi Lagu Indonesia Raya itu kan ada aba-aba [dirigen] nya mas. Cuma itu yang bisa saya lakukan," kata Dahlan Rabu sore.

Bak mukjizat, setelah Dahlan melakukan gerakan tersebut tak lama kemudian turun hujan di lokasi kebakaran. Namun hal ini enggan ditanggapi Dahlan bahwa yang hujan turun tidak ada kaitannya dengan gerakannya itu.

"Memang waktu itu hujan turun, tapi itu mukjizat dari Allah, saya pun tidak ada yang namanya meminta hujan. Saya hanya menggerakkan tangan sambil mengucap Allahu Akbar, selawat dan doa-doa. Lalu di akhir gerakan tangan saya melambai ke depan seolah pasrah kepada Allah," tuturnya.

Dahlan tak menyangka dirinya viral di media sosial. Padahal saat itu ia tidak ingin di video oleh siapapun lantaran kondisi tengah panik. Bahkan bukan hanya Dahlan yang melakukan gerakan aneh, warga lain pun juga menunjukkan spontanitas lainnya secara tak lazim.

"Saya enggak tahu kalau ada yang videoin dan sekarang bisa viral begini. Padahal di situ nggak hanya saya aja, ada yang lainnya juga yang panik terus kayak doa-doa, ada juga yang pakai sendok untuk memadamkan api. Tapi ya saya yang malah viral," ujarnya.

3. Kebakaran Thaibah Martapura

Kebakaran Hebat Pasar Thaibah Martapura, Foto Guru Sekumpul Masih Utuh

Sehari sebelum insiden di Gunung Bugis, kebakaran serupa juga terjadi di Pasar Batuah dan Pasar Thaibah, Martapura, Kabupaten Banjar, Jumat (4/6).

Menariknya, warga menemukan foto Guru Sekumpul atau KH Zaini bin Abdul Ghani masih utuh alias tidak ludes terbakar.

Salah satu anggota BPK Hasan membenarkan jika foto Abah Guru Sekumpul yang memangku seorang anak kecil tidak ikut terbakar habis pada saat kebakaran hebat di Pasar Thaibah.

Hasan bilang jika api yang berkobar di Pasar Thaibah cukup besar. Barang-barang di sekitar foto hangus terbakar.

"Namun pada saat kejadian, hanya samping-samping foto saja yang terbakar, sisanya bersih, tidak dimakan api," bebernya takjub.

Ketika ditanya, terkait barang-barang lain yang masih selamat, Hasan mengaku jika dia tak tahu pastinya. Namun ditegaskannya hanya foto itu yang selamat dari toko yang terbakar.

"Karomah [kemuliaan] beliau, api saja tidak mau membakarnya," pungkasnya.

Pasar Batuah Martapura Diduga Sengaja Dibakar, Berikut Kesaksiannya

4. Misteri Kecelakaan Ibu-Bayi di Bati-Bati

Muniroh yang sedang mengandung itu langsung melahirkan secara prematur di tempat. Tampak bayi Muniroh saat dalam inkubator. Foto: Ist

Dua pekan lalu, kecelakaan maut di Bati-Bati, Tanah Laut merenggut nyawa Muniroh dan jabang bayinya yang masih berusia 7 bulan.

Kamis 28 Mei itu, Muniroh tewas saat akan pulang ke rumahnya dalam boncengan sepeda motor sang suami.

Perempuan yang sejatinya akan melangsungkan resepsi pernikahan pada 6 Juni terjatuh karena pengemudi sebuah mobil yang parkir di tepi jalan tiba-tiba membuka pintu.

Saat perempuan yang sedang hamil tua itu ikut terjatuh, nahas sebuah truk dari arah belakang melindasnya.

Hebatnya tabrakan sampai membuat bayi yang masih 7 bulan dalam perutnya keluar.

Lahir prematur, si jabang bayi sejatinya sempat dilarikan ke RS Tambang Ulang.

Sayang, nyawanya tak mampu bertahan dalam inkubator. Ia menyusul sang ibu yang lebih dulu menghadap ke Sang Pencipta.

Lama tak terdengar, polisi kini menaikkan status kasus Muniroh ke penyidikan. Bisa diartikan, terdapat unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Meski naik status, si sopir truk penabrak Muniroh masih berstatus sebagai saksi.

"Masih saksi," ujar Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiqqurahman kepada apahabar.com, Jumat (11/6).

Lantas, kapan penyidikan kasus kematian Muniroh rampung? Polisi menarget pekan ini.

"Sekarang sedang dalam pemberkasan penyidikan," ujar Taufiq.

Sampai berita ini diturunkan, apahabar.com sudah berulang kali menghubungi Erwin, suami Muniroh.

Pesan singkat yang biasa dibalas Erwin dari media ini tak lagi pernah diresponsnya.

Kali terakhir, pemuda 28 tahun tersebut berharap penabrak istrinya itu segera ditetapkan sebagai tersangka.

Juga, mendapat hukuman yang setimpal atas apa yang telah menimpa istri dan anaknya.

"Yang menjadi persoalan saat ini pihak truk tidak ada menghubungi kami. Walaupun sekadar untuk berbelasungkawa, belum ada tanggung jawabnya," sebut Erwin, kala itu.

Tewasnya Ibu-Bayi di Laka Maut Bati-Bati Tanah Laut, Polisi Mulai Buka-bukaan

5. Pembunuhan Veteran

Rama ditangkap, motif pembunuhan di Veteran Banjarmasin akhirnya terungkap. Foto: Ist

Cekcok di depan Gang Bakti, Jalan Veteran, Kuripan, Banjarmasin, Sabtu 5 Juni malam menumbalkan nyawa seorang pemuda. Pemicunya terbilang sepele.

Motif penganiayaan yang menumbalkan nyawa M Rizki (21) itu terkuak seiring tertangkapnya Rama Iriansyah (27).

Rama merupakan warga Jalan Bina Karya, Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat. Ia tak lain teman dekat korban.

Lantas, apa yang membuat Rama tega menghabisi temannya sendiri?

Sebelumnya, hampir sepekan buron diam-diam Rama kabur ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sore tadi, Jumat (11/6), Rama ditangkap tim gabungan di Jalan Pandan Sari, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.

Kepada polisi, Rama mengaku tega membunuh Rizki hanya karena persoalan sepele.

Bermula saat mereka berdua sedang asyik pesta minuman keras tak jauh dari lokasi kejadian, Sabtu malam (5/6).

Saat minuman telah habis, korban belum mau berhenti.

Dia kembali mengajak Rama untuk menambah minuman.

Rama menolak. Alasannya dia sudah tak kuat. Dia juga muntah saat itu lantaran terlalu 'tinggi'.

Oleh korban, Rama diejek. Dalam kondisi mabuk, ia tersinggung.

Adu mulut terjadi. Kepada polisi, Rama mengaku juga sempat diajak berkelahi oleh korban.

Emosinya pun membuncah. Dengan hati panas, Rama pulang mengambil senjata tajam sangkur.

Kembali ke lokasi kejadian, korban rupanya sudah menunggu. Rama yang makin gelap mata membabi-buta menghujamkan sangkur miliknya ke tubuh korban.

Alhasil, korban roboh bersimbah darah. Sejumlah luka tusuk bersarang di ulu hati, punggung belakang, dan perutnya.

"Korban langsung meninggal di tempat," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Kalsel, AKBP Andy Rahmansyah, Jumat (11/6) malam.

Pembunuhan Veteran Banjarmasin, Rizki Dihabisi karena Hal Sepele