Perdagangan Organ Manusia

Polisi Dalami Sindikat Internasional Perdagangan Ginjal di Bekasi

Temuan jaringan penjualan organ ginjal yang terkait dengan kasus di Bekasi terus ditelusuri. Kasus ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (tengah) (Foto: apahabar.com/Bambang)

apahabar.com, JAKARTA - Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan adanya temuan jaringan penjualan organ ginjal yang terjadi di Bekasi.

"Proses penanganan dugaan penjualan organ tubuh jaringan internasional di Bekasi tersebut masih dalam penyelidikan penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya," kata Ramadhan kepada awak media, Kamis (22/6).

Kendati demikian, Ramadhan tak menjelaskan secara rinci temuan terkait kasus perdagangan organ tubuh tersebut.

Baca Juga: Pemilik Kontrakan Pengepul Ginjal di Bekasi Juga Diperiksa Polisi

Ia menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih ditangani oleh Polda Metro Jaya untuk dilakukan pengembangan dan penyidikan dalam mengungkap sindikat yang lebih besar.

"Itu yang bisa kami sampaikan, masih dalam penyelidikan. Tentu masih ada yang harus ditangani, dikembangkan," tutur Jenderal bintang satu tersebut.

Kendati belum bisa menyampaikan lebih detail atas kasus tersebut, Ramadhan berjanji akan menyampaikan perkembangan menyeluruhan atas kasus itu jika sudah mendapatkan informasi lebih lanjut.

"Belum bisa disampaikan, artinya dalam rangka teknik ya, merupakan bagian daripada penyelidikan daripada penyidik Polda Metro Jaya," tandasnya.

Baca Juga: Pelaku TPPO di Bekasi Diduga Terlibat Kasus Penjualan Ginjal

Sebelumnya, Sebuah rumah di Villa Mutiara Gading, Tarumajaya, Bekasi, digerebek Senin (19/6) dini hari. Tempat itu diduga menampung penjualan ginjal manusia.

Kabarnya ginjal-ginjal itu dikirim ke Kamboja. Rumah kontrakan itu dijadikan tempat penampungan sementara sebelum dijual.

Warga setempat, Nuraisyah (44) mengungkapkan, rumah kontrakan itu dihuni tiga sampai empat orang. Mereka baru tinggal empat bulan.

"Ada laki-laki dan ada perempuan juga. Karena mereka gak lapor jadi saya juga gak tau," kata Nuraisyah, saat ditemui awak media, Selasa (20/6) siang.