Pidato Perdana Bupati HSS Paparkan Program Unggulan

Bupati HSS Syafrudin Noor bersama Wakil Bupati Suriani menyampaikan pidato perdana dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) HSS.

Bupati HSS Syafrudin Noor bersama Wakil Bupati HSS Suriani melakukan pidato perdana di Gedung DPRD Kabupaten HSS. Foto-Kominfo HSS

bakabar.com, KANDANGAN - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syafrudin Noor bersama Wakil Bupati Suriani menyampaikan pidato perdana dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) HSS, Senin (03/03).

Bupati Syafrudin Noor menegaskan komitmennya menjalankan visi "Membangun Desa, Menata Kota" yang diharapkan mampu mendorong pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Fokus utama program ini adalah memperkuat desa sebagai basis ekonomi dan mempercantik tata kota sebagai pusat aktivitas masyarakat," kata Bupati Syafrudin Noor.

Guna mendukung visi tersebut, Bupati HSS memaparkan ada 10 program unggulan di antaranya pembangunan balai latihan kerja, penambahan jurusan kejuruan SMK sesuai potensi daerah, dan sertifikat tanah gratis melalui program PTSL.

Kemudian microfinance untuk UMKM tanpa bunga, pemberdayaan desa berbasis potensi lokal, serta BPJS Semesta untuk seluruh masyarakat HSS.

"Terakhir program digitalisasi layanan publik, listrik gratis untuk tempat ibadah, dan pemberdayaan pengusaha lokal dalam proyek pembangunan daerah," lanjut Bupati Syafrudin Noor.

Seluruh program itu telah diselaraskan dengan visi pembangunan nasional Presiden Prabowo Subianto yang mengedepankan penguatan ekonomi melalui hilirisasi, peningkatan daya saing SDM, serta inovasi berbasis teknologi.

"Mari bersama bersinergi. Pemerintah daerah, DPRD, Forkopimda, hingga masyarakat ayo jaga kekompakan dan memperkuat kolaborasi demi mewujudkan HSS yang maju, mandiri, agamis, dan berdaya saing," ucap Bupati HSS.

Tantangan pengelolaan fiskal daerah juga jadi sorotan Bupati HSS Syafrudin Noor. Pada tahun anggaran 2025, belanja pegawai mencapai 35 persen dari APBD dan diperkirakan meningkat menjadi 45 persen tahun 2026 seiring bertambahnya ASN baru.

Sementara di sisi lain, dana transfer dari pemerintah pusat mengalami pemangkasan sebesar Rp 54,5 miliar. Tentu situasi tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS untuk kreatif menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) supaya tetap sehat dan program prioritas bisa terealisasi.