Tokoh Sejarah

Philippe Pinel, Tokoh Psikiatri Modern yang Memanusiakan Pasien Kejiwaan

Philippe Pinel seorang tokoh dalam revolusi kesehatan jiwa di Prancis, dan mengenalkan pendekatan yang manusiawi terhadap pasien kejiwaan.

Philippe Pinel Tokoh Utama Psikiatri Modern. Foto: famousscientists

apahabar.com, JAKARTA - Philippe Pinel seorang tokoh dalam revolusi kesehatan jiwa di Prancis, dan mengenalkan pendekatan yang manusiawi terhadap pasien kejiwaan.

Seorang pasien kejiwaan di zamannya selalu mendapatkan diskriminasi, mulai dari dipasung, dikucilkan hingga tidak mendapatkan hak asasinya sebagai manusia.

Hal ini membuat Pinel menyerukan kepada pemerintah revolusi saat itu, untuk membangun fasilitas terhadap pasien kejiwaan sehingga menerima perawatan yang manusiawi.

Philippe Pinel lahir pada 20 April 1745, di Saint Andre, Tran, Prancis, ia seorang putra dan keponakan dari seorang dokter.

Ia memperkenalkan model pengobatan psikologis, membahas prinsip metode manusiawi yang menjadikannya pendiri psikiatri di Prancis. Dan salah satu tokoh dalam ilmu psikiatri dunia.

Baca Juga: Kesehatan Mental Remaja Tak Kalah Penting, Parents Bisa Lakukan Cara Ini

Dengan menunjukkan perhatian besar terhadap pasien dan berupaya mengintegrasikan penyakit mental ke dalam pengobatan yang manusiawi.

Pendekatannya yang manusiawi mengarah pada upaya mengatasnamakan hak-hak warga negara dengan penyakit mental, dan melibatkan Hak Asasi Manusia.

Perjalanan Karir Philippe Pinel
Philippe Pinel. Foto: savalnet

Pinel mendapat gelar dari fakultas kedokteran di Toulouse, dan mendapatkan tambahan empat tahun di Fakultas Kedokteran Montpellier.

Setelah kelulusannya tersebut, ia bermigrasi ke Paris pada 1778, mengawali karir sebagai penerjemah jurnal kedokteran dan mengajar matematika.

Selama periode tersebut ia mulai mengunjungi pasien gangguan jiwa yang dikurung, dan mulai menuliskan observasinya ke dalam sebuah artikel.

Pada 1784, ia mulai tertarik dengan ilmu kesehatan jiwa. Hal tersebut diawali atas tragedi yang menimpa seorang temannya yang mengalami gangguan jiwa dan berakhir tragis.

Baca Juga: 10 Persen Anak Usia Remaja Alami Gangguan Kesehatan Mental dan Emosional

Hal tersebut mendorongnya untuk menapaki karir untuk membantu pasien kejiwaan. Dan mengumpulkan pengamatannya dan menentukan pengobatan.

Pinel menganggap penyakit mental akibat dari tekanan sosial, psikologis dan beberapa faktor lain seperti keturunan dan fisiologis.

Pada 1792, ia pun menjadi dokter kapala di rumah sakit jiwa pria, Bicêtre, di Paris. Dan melakukan reformasinya dengan melepaskan rantai pasien di sana. Ia juga melakukan hal serupa pada pasien perempuan, Salpêtrière.

Ia menggunakan pendekatan filsafat politik dan sosial dalam penanganan gangguan kejiwaan. Dan mengubah aturan perantaian terhadap pasien yang dianggap maniak.

Dalam penanganannya ia tidak membedakan hak, serta menentang tindakan kekerasan dan pengusiran terhadap pasien kejiwaan.

Philippe Pinel Melepaskan pasungan dari pasien rumah sakit perempuan di Paris. Foto: Wikibooks

Pada 11 Desember 1794, ia membacakan rumusan awal pendekatannya terhadap penyakit mental kepada Society for Natural History di Paris, dalam bukunya Memoir on Madness.

Pada Mei 1795, Pinel ditugaskan sebagai dokter kepala di Salpetriere, rumah sakit perempuan di Paris.

Rumah sakit itu menampung 6.700 perempuan miskin, sebagian diantaranya orang tua. Dan digunakan sebagai rumah sakit, penjara dan penampungan perempuan, bahkan yang sedang hamil.

Pinel menyaring pasien dan melakukan pengelompokan pasien ang menerima perawatan secara khusus dan ringan. Dan menciptakan model rumah sakit hospice, memilih orang dengan penyakit mental ditempatkan di rumah sakit umum.

Ia pun mempu mengurangi kecenderungan pasien untuk melakukan tindakan melukai dirinya sendiri. Sehingga membantu banyak pasien di sana.

Baca Juga: 4 Langkah Menjaga Kesehatan Jantung yang Sangat Mudah Dilakukan

Pada 1798, ia menerbitkan sebuah buku berjudul Nosographie Philosophique (Philosophical Classification of Diseases), yang menjelaskan fenomena ini sebagai halusinasi, penarikan diri, dan berbagai gejala lainnya.

Philippe Pinel menghembuskan nafas terakhirnya pada 25 Oktober 1826, di usia 81 tahun. Dan dimakamkan di Paris.

Pinel meninggalkan banyak ilmu modern sebagai pengobatan gabungan psikolog dan psikiatri, menggunakan teknik pendekatan moral dan emosional terhadap pasiennya. Dan pencetus terapi modal dalam pengobatan kejiwaan.