Perumahan Elit Balikpapan Baru Dirampok, Pelaku Sekap Korban Dalam Kamar

apahabar.com, BALIKPAPAN – Tindak kriminalitas perampokan terjadi di Balikpapan, Kaltim, Sabtu (31/7).

Bahkan dalam sepekan terakhir terjadi dua kali perampokan di wilayah Balikpapan.

Terbaru yakni pada Sabtu (31/7) sekira pukul 01.20 Wita pelaku perampokan menyasar salah satu rumah warga di kawasan perumahan elit Balikpapan Baru, tepatnya di Cluster Windsor. Dari informasi yang dihimpun, pelaku ada empat orang.

Hendry (37) yang menjadi korban mengatakan saat itu ia bersama keluarganya tengah tertidur. Tiba-tiba pelaku masuk ke dalam rumah menggunakan topeng dan sarung. Pelaku langsung mengancam Hendry dan keluarganya menggunakan senjata tajam (sajam).

“Diancam pakai sajam terus kami diikat, dijadikan satu di dalam kamar. Terus mereka mengambil barang-barang berharga kita,” kata Hendry.

Dari rekaman CCTV yang ada di rumah tersebut, pelaku masuk melalui pintu depan kemudian mendobrak pintu kamar tempat korban berada.

Pelaku berjumlah empat orang dan saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

“Kita sudah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan sejumlah petunjuk dan barang bukti, serta menanyakan saksi-saksi dari korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputrom.

Sejumlah barang bukti diamankan petugas seperti rekaman CCTV di rumah tersebut. Namun polisi belum mau menyebutkan secara rinci, sebab pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pelaku pun tengah diburu polisi.

“Ada yang kita amankan cuma saya belum bisa sebutkan, termasuk bukti CCTV dirumah itu,” ujarnya.

Diduga pelaku merupakan spesialis perampokan dan telah melakukan aksi tersebut di beberapa lokasi.

“Kalau diliat sudah pake topeng dan sarung tangan begitu kan artinya sudah profesional ya mereka. Makanya kita sedang dalami lagi dan cari petunjuk,” tambahnya.

Dijelaskan Kasat Reskrim, bahwa dalam kejadian tersebut korban pemilik rumah hanya mengalai luka ringan akibat ikatan serta syok.

“Harta benda serta uang yang diambil. Totalnya sekitar Rp 20 juta,” pungkasnya.