Peringati HBA ke-63, Kejari Banjarmasin Gelar Sunatan Massal

Indah mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara serentak di Kalsel. Tak terkecuali di Kejari Banjarmasin. Sedikitnya 23 anak yang diikutkan dalam sunatan massal

Adapun metode yang dijalankan dalam proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan metode Elektronik Cauter.

apahabar.com, BANJARMASIN - Faqih memegang erat sarungnya sembari keluar dari ruang bedah sentral lantai dua RSUD Sultan Suriansyah, Senin (10/7).

Matanya merah. Wajahnya tampak meringis menahan rasa sakit. Tapi siswa kelas II SD tidak menangis. Bagian depan saringan terus dipegangnya erat sambil berjalan.

"Tekutan tegatuk (takut tersentuh)," ujar anak laki-laki berusia tujuh tahun itu.

Ya, Faqih baru saja disunat tadi pagi. Ditemani sang ibu dia menjalani proses sunat massal bersama beberapa anak lainnya di rumah sakit milik pemerintah Kota Banjarmasin itu.

Faqih adalah satu dari 23 anak yang ikut sunatan massal. Diadakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin bekerja sama dengan RSUD Sultan Suriansyah.

"Kegiatan Ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini ke-23," ujar Kepala Kejari Banjarmasin, Indah Laila.

Ada 23 anak dari tingkat TK - SD yang diikutkan dalam sunatan massal tersebut.

Indah mengatakan kegiatan ini dilakukan secara serentak di Kalsel. Tak terkecuali di Kejari Banjarmasin. Sedikitnya 23 anak yang diikutkan dalam sunatan massal tersebut.

"Ini merupakan bakti sosial, ditujukan bagi anak kurang mampu," jelas Indah.

Baca Juga: Tagana Kalsel Siap Sukseskan Kemah Bela Negara di Kiram

Baca Juga: Operasi Patuh Intan 2023 di Banjarmasin Berlangsung Dua Pekan

Selain menggelar sunatan massal, dalam peringatan HUT HBA ke-63 dan IAD ke-23 juga melaksanakan kegiatan bakti sosial lainnya, seperti donor darah serta pemberian santunan.

"Semoga dapat membawa manfaat bagi masyarakat," harapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Suriansyah, Dr M Syaukani mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan sunatan massal tersebut.

Pihak rumah sakit melibatkan delapan tenaga medis dalam pelaksanaannya. "Semuanya dari rumah sakit Sultan Suriansyah. Setiap anak ditangani dua tenaga medis," ucapnya.

Adapun metode yang dijalankan dalam proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan metode elektronik cauter. 

"Jadi tidak menggunakan gunting. Metode ini berfungsi untuk mengurangi pendarahan. Untuk pengerjaan dilakukan sekitar 15 menit," jelasnya.