Penemuan Jasad Perempuan di Pinggir Sungai Barito, Keluarga Ungkap Janji Korban

Dengan nada suara bergetar, YM (44) menceritakan sedikit kronologis sebelum YP ditemukan meninggal di pinggir Sungai Barito

YM memperlihatkan foto bersama sang kakak sebelum hilang dan ditemukan sudah meninggal. Foto: apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN - Dengan nada suara bergetar, YM (44) menceritakan sedikit kronologis sebelum YP ditemukan meninggal di pinggir Sungai Barito, tepatnya Desa Beringin, Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola), Jumat (16/12).

Identitas YP sempat menjadi misterius, karena ditemukan dalam kondisi yang sudah sulit dikenali. Untungnya polisi tetap dapat mengumpulkan data-data identitas via mambis dan handhale.

Pun ketika mayat masih diperiksa di ruang pemulasaran jenazah RS Ulin Banjarmasin, sejumlah warga datang untuk melakukan identifikasi.

Beberapa di antaranya adalah suami dan seorang putra korban, sembari membawa fotokopi KTP atas nama YP.

Meski sempat kesulitan mengenali, sejumlah data fisik akhirnya mengonfirmasi bahwa mayat tersebut adalah orang yang mereka cari.

Seusai identifikasi dan bukti-bukti yang diperlukan polisi telah beres, jasad YP kemudian dimakamkan oleh keluarga di Desa Pematang Panjang, Kabupaten Banjar.

Kepergian YP sendiri meninggalkan duka mendalam untuk keluarga. Terlebih kondisi korban ketika ditemukan sangat mengenaskan.

Perempuan berusia 52 tahun itu ditemukan tewas mengapung di sungai dalam keadaan setengah telanjang, terikat tali plastik, serta terbungkus plastik cover mobil.

Baca Juga: Terkuak Identitas Jasad Perempuan Diduga Dibunuh di Pinggir Sungai Barito

Baca Juga: Identitas Jasad Perempuan di Sungai Barito Diduga Warga Banjarmasin

"Semua barang yang dikenakan kakak saya hilang. Memang kakak saya cukup modis, karena selalu memakai anting, gelang dan kalung emas," papar YM yang merupakan adik korban kepada apahabar.com, Minggu (18/12).

"Kakak saya meninggalkan rumah menjelang magrib, Rabu (14/12). Sebelum pergi menggunakan sepeda motor, ia berjanji membawakan kue terang bulan ketika pulang," imbuhnya.

Informasi lain menyebutkan YP mengendarai sepeda motor tanpa helm. Hal mengasumsikan bahwa korban tidak pergi jauh.

Terbukti beberapa menit berselang, korban sempat mengabari sedang di jalan. Namun hingga tengah malam, YP tak kunjung sampai di rumah. Bahkan ponsel yang dibawa, tidak lagi bisa dikontak.

Sontak keluarga pun menghubungi beberapa orang yang diketahui merupakan teman dekat korban. Namun tak seorang pun mengetahui keberadaan YP.

"Walau sering keluar, kakak saya hampir selalu pulang sebelum pukul 22.00. Handphone yang dibawa pun tidak pernah mati," jelas YM.

Keluarga meyakini YP menjadi korban perampasan, lalu dibuang ke sungai setelah dibunuh, "Kami terus berkoordinasi dengan polisi agar pelaku segera ditangkap," tambahnya.

Sebelumnya Polres Batola yang menangani kasus tersebut, menduga bahwa YP merupakan korban tindak pidana pembunuhan. Dugaan ini berkaca dari kondisi korban ketika ditemukan.

"Pelaku masih dilakukan penyelidikan. Sejumlah saksi-saksi yang terkait, sedang dan telah diperiksa," beber Kapolres Batola AKBP Diaz Sasongko.

Baca Juga: Dugaan Pembunuhan Iringi Penemuan Jasad Perempuan di Pinggir Sungai Barito

Baca Juga: Jasad Perempuan Terbungkus Cover Mobil Ditemukan di Pinggir Sungai Barito