Penduduk Bertambah karena IKN, Balikpapan Akan Bangun Pasar Induk

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tentunya akan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk di Kaltim.

Ibu Kota Negara. Foto-Antara/Indrianto Eko Suswarso via Detikcom

apahabar.com, BALIKPAPAN - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tentunya akan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk di Kaltim.

Termasuk di Kota Ballikpapan sebagai daerah penyangga IKN. Hal ini terbukti dari catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan, jumlah penduduk pada 2023 ini mengalami peningkatan sebanyak 6.000 jiwa. Yaitu sebelumnya hanya 704.110 jiwa lebih dan saat ini telah mencapai 710.000 jiwa.

 Peningkatan jumlah penduduk ini juga berpotensi mendorong peningkatan kebutuhan bahan pokok di Kota Balikpapan sebagai penyangga ibu kota negara yang baru.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi kebutuhan bahan pokok yang nantinya akan meningkat.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan Kota Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN telah melakukan persiapan. Diantaranya melakukan revitalisasi pasar tradisional serta meningkatkan kerjasama dengan daerah penghasil bahan pokok.

"Kami akan melakukan revitalisasi pasar tradisional. Yakni Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari, serta melakukan kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan bahan pokok. Seperti Pulau Jawa dan Sulawesi," kata Haemusri kepada wartawan, Rabu (15/3).

Ia menjelaskan, untuk saat ini, berdasarkan kajian dan analisa terkait sektor perdagangan yang telah dilakukan, bahwa 85 persen kebutuhan bahan pokok Balikpapan masih disuplai dari daerah lain di antaranya Pulau Sulawesi dan Jawa.

Untuk itu, pemerintah kota juga berencana akan membangun pasar Induk yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 5,5, Kecamatan Balikpapan Utara.

"Langkah yang nantinya akan dilakukan oleh Pemkot Balikpapan terkait hal tersebut adalah menugaskan Perumda Balikpapan untuk melakukan kerja sama dengan distributor di daerah pemasok kebutuhan bahan pokok. Yakni Pulau Sulawesi dan Jawa," tutupnya.