Pemuda Asal Kapuas Meninggal di Air Terjun Haratai HSS, Polisi Beberkan Kronologisnya

Polisi menjelaskan kronologi lengkap seorang pengunjung asal Muara Kapuas Kalteng meninggal di wisata Air Terjun Haratai Loksado, HSS.

Polisi bersama warga mengevakuasi korban tenggelam di Air Terjun Haratai ke rumah sakit. Foto: Polres HSS

apahabar.com, KANDANGAN - Polisi menjelaskan kronologi insiden yang menyebabkan seorang pemuda asal Kapuas meninggal di Air Terjun Haratai, Kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (21/6).

Korban diketahui bernama Ahmad Yusuf. Pria berusia 19 tahun ini tercatat sebagai warga Jalan Barito, Desa Selat Tengah.

"Sebelum kejadian itu, korban berangkat bersama rombongan yang terdiri dari 19 orang," papar Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, melalui Kasi Humas Ipda Ardiansyah Machrizal. 

"Menggunakan sepeda motor, mereka bertolak dari Resort Mountain Meratus Loksado menuju Haratai. Tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 Wita, mereka langsung mandi dan bermain di sekitar air terjun," imbuhnya.

Namun sekitar 30 menit, salah seorang teman korban bernama Muhammad Maulana, meminta tolong lantaran akan tenggelam di dekat air terjun.

Bersama anggota rombongan yang lain, Maulana Asmi dan M Rafiki, korban mencoba memberikan pertolongan. 

Baca Juga: Geger, Pengunjung Asal Kapuas Meninggal di Air Terjun Haratai Loksado HSS

Namun upaya pertolongan tersebut tidak berhasil, sehingga beberapa anggota rombongan yang turun tangan. Akhirnya Maulana Asmi berhasil ditarik ke pinggir, sedangkan Muhammad Maulana masih tenggelam.

Lantas setelah Muhammad Maulana bisa ditarik keluar dari pusaran air, Ahmad Yusuf justru tenggelam.

"Sekitar 3 menit kemudian, korban bisa dikeluarkan dari air dan langsung diberi pertolongan. Namun korban tidak bisa lagi ditolong, karena sudah meninggal," jelas Ardiansyah.

Korban langsung dibawa ke Puskesmas Loksado, sebelum dirujuk ke RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan sembari menunggu kedatangan keluarga.

"Menurut keterangan keluarga, korban baru saja lulus dari Pondok Pesantren Al-Falah Putra di Banjarbaru," pungkas Ardiansyah.