Pasca-OTT KPK, Pengurus dan Kader Golkar Tetap Solid Menangkan Acil Odah-H Zanie

DPD Partai Golkar Kalsel bersikap pasca-OTT (Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK hingga menetapkan H Sahbirin Noor sebagai tersangka suap.

Oleh Syarif
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar, Puar Junaidi. Foto: Golkar Kalsel

bakabar.com, BANJARMASIN - DPD Partai Golkar Kalsel bersikap pasca-OTT (Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK hingga menetapkan H Sahbirin Noor sebagai tersangka suap.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar, Puar Junaidi mengajak seluruh pengurus dan kader partai Golkar tetap solid menjalankan program partai.

Dalam keterangan pers yang diterima bakabar.com, Puar Junaidi juga menyampaikan kejadian OTT di Dinas PUPR Provinsi Kalsel tersebut bertepatan dengan agenda nasional pemilihan kepala daerah. 

"Disini saya berinisiatif secara pribadi sebagai kapasitas jabatan bidang Pemenangan Pemilu di Partai Golkar Kalsel, agar seluruh kader  tetap aktif melaksanakan tugas kepartaian," tutur Puar Juanaidi, Rabu (9/10/2024).

Dengan kejadian OTT yang menyeret nama Sahbirin Noor, Puar Junaidi juga menekankan agar seluruh kader jangan berdiam diri dan terpaku dari opini-opini yang berkembang di masyarakat.

"Ini tahun politik, dan kebetulan partai Golkar mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel, yakni Hj Raudatul Jannah (Acil Odah) dan H Rozanie Himawan Nugraha (Haji Zanie). Sehingga harus tetap solid memenangkan pasangan calon yang diusung oleh partai Golkar," ungkap Puar Junaidi.

Kepada wartawan Puar juga menyampaikan, bahwa dalam OTT KPK yang terjadi beberapa hari lalu, harus bisa dicermati, bahwa yang diopinikan saat ini bukan kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin.

"Yang OTT KPK itu bukan kepada gubernur, tetapi di institusi lembaga di bawah kepemimpinan gubernur yakni Dinas PUPR Kalimantan Selatan," tegas Puar Juanaidi. 

Nah, dalam OTT itu ditambahkan Puar, ada nilai-nilai rupiah yang menjadi barang bukti temuan KPK. Kemudian muncul opini ada jatah 5 persen untuk Gubernur Kalsel.

"Pada kenyataannya Gubernur Kalsel tidak terlibat dalam OTT tersebut. Dan bisa saja ada orang yang mengatasnamakan gubernur. Ini bukan sesuatu yang baru dan sering terjadi di daerah provinsi lain," beber Puar Junaidi.

Dalam proses hukum ditamabhkan Puar Junaidi, pihaknya tetap menjunjung tinggi dan komperatif yang telah dilakukan oleh KPK dalam operasi tangkap tangan tersebut.

"Namun kita tepat mengacu pada asas praduga tak bersalah," tutur Puar Juanaidi.

“Sekali lagi saya imbau kepada seluruh pengurus dan kader partai Golkar baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, jangan berdiam diri dan berjuang dengan prinsip Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing. Prinsip ini harus kita gaungkan untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung partai Golkar di tahun politik ini," tegas Puar.

Jika ditarik ke belakang disampaikan Puar Juanaidi, Kalsel beruntung mempunyai gubernur yang dekat dengan masyarakat, selalu turun ke kabupaten hingga desa untuk menyerap aspirasi dari rakyat Kalimantan Selatan.

Bahkan kata dia, sejak kepemimpinan Sahbirin Noor RAPBD di Kalsel terjadi kenaikan yang angat signifikan. Bahkan perjuangan Sahbirin dalam pembangunan jalan dari Banjarbaru ke Kabupaten Tanah Bumbu dapat ditempuh dengan Waktu yang singkat dan kini sudah dirasakan oleh masyarakat Kalsel.

"Paman Birin mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi dan dirasakan oleh masyarakat. Mana kala kegiatan turun ke desa, apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat dapat diwujudkan," tandasnya.