Hot Borneo

Pasca-Kenaikan BBM, Harga Cabai-Daging Ayam di Tabalong Merangkak Naik

apahabar.com, TANJUNG – Pasca-kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), harga semua jenis cabai dan daging ayam ras…

Tim dari Dinas Koperasi UKM Perindag dan Kejari Tabalong melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Tanjung. Foto-Kejari Tabalong for apahabar.com

apahabar.com, TANJUNG – Pasca-kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), harga semua jenis cabai dan daging ayam ras serta bawang merah di Kabupaten Tabalong mulai merangkak naik.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kabupaten Tabalong, Husin Ansari, melalui Kabid Perdagangan dan Metrologian, Noviana Eredha, mengatakan untuk jenis cabai merah mengalami kenaikan sampai Rp10 ribu per kilogram.

“Sedangkan daging ayam ras naik Rp 2.000 menjadi Rp22.250 dari sebelumnya Rp20.250 per kilogram dan bawang merah naik Rp5.000 menjadi Rp34.000 dari sebelumnya Rp29.000 per kilogram,” ungkap Noviana, Kamis (8/9).

Noviana bilang untuk memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok, tadi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tabalong dari Pemkab dan Kejari Tabalong.

Tadi Kepala Diskopukmperindag, Husin Ansari turut memantau bersama Kasi Intelijen Kejari Tabalong, Amanda Adelina beserta jajarannya.

“Dari pantauan tersebut ketersediaan barangnya masih cukup, sedangkan harganya rata-rata masih relatif stabil seperti sebelum kenaikan BBM per tanggal 3 September 2022,” terangnya.

“Kemungkinan dampak kenaikan harga BBM baru terasa seminggu atau dua minggu ke depan, meski kita berharap itu tidak terjadi,” imbuh Noviana.

Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri Tabalong, Mohamad Ridosan, melalui Kasi Intelijen, Amanda Adelina, mengatakan dari hasil peninjauan pihaknya bersama Diskopukmperindag setempat ditemui adanya kenaikan harga bahan pokok.

“Selain semua jenis cabai, bawang merah dan daging ayam ras, tadi kami juga mendapati harga bawang putih dan daging sapi mulai naik,” ujarnya.

Sementara untuk kebutuhan minyak goreng, telor, gula, tepung terigu masih stabil.

“Ini karena agen atau distributor telah melakukan penyetokan kebutuhann tersebut seminggu sebelum diumumkan kenaikan harga BBM,” jelas Amanda.

Sementara itu, kebutuann beras mengalami kenaikan dikarenakan sebagian daerah Kalimantan Selatan mengalami gagal panen akan tetapi sebagian agen atau distributor belum melakukan pembelian pasokan beras setelah kenaikan BBM.

“Terkait hal itu kami Kejari bersama Diskopukmperindag Tabalong akan terus melakukan pemantauan kebutuhan masyarakan dan melakuan upaya untuk membantu menekan terjadinya inflasi dan gejolak terkait kenaikan harga kebutuhan pokok,” tegas Amanda.