Nasional

Paman Birin Optimistis Proyek KA Terealisasi: ‘Biar Lagu Kereta Malam Berhenti’

apahabar.com, BANJARMASIN – Gubernur Sahbirin Noor optimistis dalam beberapa tahun ke depan masyarakat Kalimantan Selatan dapat…

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Foto-Humas Pemprov Kalsel for apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Gubernur Sahbirin Noor optimistis dalam beberapa tahun ke depan masyarakat Kalimantan Selatan dapat memiliki kereta api (KA) sebagai prasarana penting membangun daerah.

Rencana realisasi proyek KA Trans Kalimantan kembali mencuat usai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berkampanye terbuka di Stadion 17 Mei, akhir bulan lalu.

“Yang jelas Presiden sangat luar biasa menanggapi pembangunan ini,” ucap Paman Birin sapaan akrab Sahbirin kepada apahabar.com, usai membuka peresmian Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-86 Kalsel, di Siring Piere Tendean Banjarmasin, Senin (1/3).

Jokowi, kata Birin, sangat komit akan pembangunan rel kereta api segmen Tabalong-Banjarmasin.

“Ya mudah-mudahanlah, agar lagu kereta malam bisa berhenti,” tegasnya.

Pemprov Kalsel terus berupaya mewujudkan mimpi memiliki kereta api. Belum lama ini, Dinas Perhubungan Kalsel melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) ke Jepang bersama tujuh daerah lain, yakni Bogor, Sumatera Utara dan Palembang.

Baca Juga:Jokowi Janji Realisasi Proyek Kereta Api dan Tol Banjarbaru-Batulicin

Kunjungan tersebut disebut-sebut difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian.

“Tujuannya yaitu menawarkan wilayah Indonesia kepada investor dalam konteks perhubungan,” tegasnya.

Saat berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang, jelas dia, semua pengusaha atau investor pun diundang. Sayangnya, sejauh ini masih belum ada tindak lanjut.

“Delapan wilayah tersebut ditawarkan kepada Jepang, termasuk Kalsel,” jelasnya.

Semua kajian dari segi trase, analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan studi kelayakan pembangunan sudah tuntas. Ia menduga, pihak investor masih mempertimbangkan keuntungan bisnis membangun Kereta api di Kalsel. Terungkap, anggaran yang diperlukan sebanyak Rp 17 triliun.

Baca Juga: Ke Jepang, Pemprov Tawarkan Proyek Kereta Api Kalsel

“Semoga dengan kedatangan Jokowi bisa mendorong terbangunnya rel Kereta api sepanjang 213 Kilometer tersebut,” pungkas Kadishub Kalsel Rusdiansyah kepada apahabar.com.

Nantinya, jika proyek KA benar terealisasi, Kabupaten Tabalong mencatatkan diri dalam sejarah perkeretaapian nasional.

Selain menjadi salah satu daerah lintasan rel, dua stasiun KA bakal dibangun di sana. Ini akan menjadi kereta api perdana di Kalimantan, yang menghubungkan Kalsel-Kaltim-Kalteng.

Di Kalsel, rencananya, pembangunan stasiun perdana lintas Tabalong-Banjarmasin sudah ditetapkan di dua titik. Pertama di kawasan Tanjung Puri Kecamatan Murung Pudak. Kedua di kawasan Warukin Kecamatan Tanta.

Pantauan apahabar.com, jarak antar keduanya terpaut 10 kilometer. Sedangkan, dari Tanjung ibukota Tabalong jarak tempuh menuju Warukin berkisar 7 Km, dan menuju Murung Pudak sekitar 3 Km.

Baca Juga: Pacu Ekonomi Daerah, Haris Makkie: Kalsel Butuh Kereta Api

Pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin disebutkan masuk dalam segmen II 2020-2024. Ditarget rampung sebelum 2025, KA akan menggunakan tipe rel single track line atau jalur tunggal.

Sebagai tahap awal pengoperasian, KA diproyeksikan mengangkut sejumlah komoditas barang seperti: semen, batu bara, sawit dan karet. Bukan tak mungkin, sejalan dengan perkembangan kebutuhan, KA dapat berfungsi untuk mengangkut penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Tabalong Imam berharap dibangunnya rel KA mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas antar daerah. Serta kondisi jalan lintas daerah maupun provinsi tetap terjaga.

"Dibangunnya rel kereta api setidaknya jalan raya kita lebih terpelihara. Kondisi jalan kita di Kalsel ini hanya kelas 3. Bobot maksimal 8 ton. Tapi faktanya ada yang sampai 20 ton. Kita bersyukur dengan pembangunan itu akan mengurangi tingkat kerusakan jalan dan kemacetan," tuturnya.

"Pada intinya kapan pun mereka mau melaksanakan, pada intinya pemerintah Kabupaten siap memberikan dukungan," ujar Imam menambahkan.

Baca Juga: Soal Proyek KA Tabalong-Banjarmasin, Pemerintah Mesti Realistis

Kalsel, dengan 13 kabupaten/kota dan pertumbuhan penduduk empat juta lebih, memiliki permasalahan angkutan darat: kerusakan jalan dan kepadatan lalu lintas. Keduanya terjadi karena ketidakseimbangan peningkatan pembangunan prasarana jalan dengan pertumbuhan kendaraan bermotor.

Sebagaimana disebutkan data 1990-an penambahan/peningkatan pembangunan jaringan jalan hanya sekitar 10 persen, sementara pertumbuhan/perkembangan kendaraan bermotor dalam kurun waktu yang sama mencapai 30 persen.

Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri (KSLN) Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Eben Torsa kepada apahabar.com, mengatakan, perkembangan terbaru pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin mencapai studi trase dan finalisasi dokumen Amdal.

"Tahapan konstruksi akan dilakukan sekitar 2-3 tahun ke depan dengan target operasi di 2025 mendatang," katanya kepada apahabar.com.

Eben membenarkan bahwa program pembangunan jalur KA tersebut tak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), namun termasuk ke dalam daftar Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha (KPBU). Dalam skema itu, pembangunan akan tetap menggunakan APBN.

Baca Juga:Jokowi: Kita Mulai Bangun Jalur Kereta Api Makassar ke Parepare

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah