Skandal TNI

Pakar Hukum Endus Kejanggalan Motif Pembunuhan Imam Masykur

Pakar hukum pidana Universitas Pamulang, Halimah Humayrah Tuanaya mengendus kejanggalan motif pembunuhan Imam Masykur yang dilakukan tiga prajurit TNI

Ilustrasi - Jenazah Almarhum Imam Masykur saat hendak dibawa ke kampung halaman, ke Bireun, Aceh. (ANTARA/HO/warga)

apahabar.com, TANGSEL - Pakar hukum pidana Universitas Pamulang, Halimah Humayrah Tuanaya mengendus kejanggalan motif pembunuhan Imam Masykur yang dilakukan tiga prajurit TNI dan Paspampres.

Pembunuhan yang dilakukan ketiga pelaku dituding dilakukan lantaran motif pemerasan, maka ia mendorong Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk mendalami motif pembunuhan.

"Berita yang beredar informasinya lebih kepada motif pemerasan, saya mendorong kepada penyidik POM TNI kasus ini harus lebih serius ditangani. Seperti mendalami motif pembunuhan yang dilakukan tiga oknum TNI," kata Halimah kepada apahabar.com, Selasa (29/8). 

Baca Juga: Rekan Masykur: Anggota Paspampres Sering Peras Toko Obat Ilegal di Tangsel

Halimah mengendus terdapat keganjilan motif pembunuhan hanya sekadar pemerasan. Sebab janggal jika tiga pelaku yang berlatarbelakang militer membunuh seorang warga sipil.

Para pelaku yakni anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka RM; anggota Satuan Direktorat Topografi TNI AD, dan anggota Kodam Iskandar Muda, Aceh.

Sementara korban Imam Masykur tak masuk dalam keadaan finansial yang kaya, sehingga motif pemerasan semakin janggal.

Baca Juga: Setelah Dibunuh Mayat Imam Masykur Dibuang di Sungai-Karawang

Baca Juga: Paspampres Pakai Rompi Polisi Saat Culik Imam Masykur!

"Lalu kemudian kalau motifnya pemerasan orang yang diperas kenapa orang yang ekonominya biasa secara finansial. Dan menjadi semakin janggal, harusnya jika motifnya pemerasan, tentu yang diincar orang yang punya latar belakang ekonomi baik atau kaya," jelasnya. 

Di sisi lain juga korban yang disinyalir merupakan penjual obat ilegal tak memiliki keterkaitan dengan wewenang prajurit TNI yang melakukan pembunuhan. 

Baca Juga: Jerit Siksa Imam Masykur saat Diculik Paspampres

"Jadi tidak imbang niatnya jika mau melakukan pemerasan oleh 3 orang militer dengan satu orang sipil. Jadi sangat tidak masuk akal jika motifnya pemerasan terhadap orang yang ekonominya biasa saja," pungkasnya.