Penggerebekan Pabrik Sabu

Pabrik ‘Vape Sabu’ di Jakbar: Bahan dari Iran Melipir ke Hongkong

Praktik rumah industri pembuatan liquid vape berbahan sabu di kawasan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat terbongkar. Terungkap, bahan baku diduga berasal

Pelaku mengedarkan Vape berkandungan sabu melalui media sosial. apahabar.com/Tito

apahabar.com, Jakarta - Praktik rumah industri pembuatan liquidvape berbahan sabu di kawasan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat terbongkar. Terungkap, bahan baku diduga berasal dari China dan Hongkong.

"Jadi barang ini masuk dari Iran, China dan Hongkong. Jalurnya demikian. Dan sudah ada barang yang akan dikirim, namun belum sempat," ujar Direktur Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa ditemui di kawasan Kembangan Jakarta Barat, Sabtu malam (14/1).

Baca Juga: Polisi Gerebek Home Industri Liquid Vape Sabu di Jakbar: Per Botol Rp 200 Ribu!

Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil menemukan lebih dahulu dugaan praktik penyelundupan narkotika ini. Mereka lalu berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.

Polisi kemudian menangkap pelaku di kawasan Kembangan. Belakangan diketahui sabu kemudian dimodifikasi dalam bentuk cair dan diedarkan dengan kemasan botol.

"Kami melakukan join investigasi dengan Bea Cukai yakni Pak Zaky, sebagai Kepala P2 (Penindakan dan Penyidikan) Bea Cukai Bandara," ujarnya.

Dalam pengungkapan kasus, pihaknya mengamankan satu warga negara Indonesia (WNI) berinisial MR. Barang bukti yang tersimpan di dalam rumahnya sebanyak 385 botol liquid vape siap edar. Dengan total keseluruhan sebanyak 16 liter.

"(Tersangka) WNI. Satu tersangka atas nama MR sudah kita amankan, dan kita akan kembangkan ke atas barang buktinya sebanyak 385 botol dengan berat kurang lebih 16 liter. Siap edar. Dan udah ada siap kirim juga,” ujarnya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan Revaldo Tersangka Pengguna Sabu

Dalam penyelidikan, diketahui juga pelaku melakukan aksinya hanya dengan menyewa rumah. Berdasar data penerbangan bahan baku narkoba dikirim melalui udara. Dari Iran, lalu masuk ke Hongkong yang kemudian sasaran edar Indonesia.

"Untuk kali ini masuknya bahan baku dari Iran kemudian melipir dulu ke Hongkong baru masuk ke Indonesia, Tentunya dengan kerja sama sinergi yang cukup apik, kita bisa berhasil mengungkap jaringan narkotika dalam bentuk liquid vape yang mengandung narkotik," Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Zaky Firmansyah menjelaskan.

Zaky mengatakan sindikat luar negeri dengan dugaan pelaku yang sama mengirimkan dua kali paket berisi narkoba dengan pengiriman pertama seberat 8 kilogram dan yang kedua seberat 1 kilogram.

"Iya untuk periode berdekatan dalam waktu dua hari, pengiriman yang pertama 8 kilogram kemudian yang kedua 1 kilogram, dan hari Sabtu mulai ada pengantaran ke lokasi TKP," ujarnya.