Kalsel

OTT Amuntai, 2 Saksi Keluar dari Mako Brimob Tabalong

apahabar.com, TANJUNG – KPK terus memeriksa sejumlah saksi-saksi setelah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) atas proyek…

Mantan ajudan bupati HSU, Abdul Latif keluar dari ruang pemeriksaan Mako Brimob Tabalong. apahabar.com/Amin

apahabar.com, TANJUNG – KPK terus memeriksa sejumlah saksi-saksi setelah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) atas proyek irigasi Banjang, dan Kayakah di Amuntai.

Teranyar, sejumlah saksi diperiksa di Markas Komando (Mako) Brimob Tanjung, Kabupaten Tabalong, Rabu (13/10).

Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 10.00. Ada delapan nama yang diperiksa.

Pantauan apahabar.com, sekitar pukul 13.50 tampak keluar Abdul Latif yang merupakan mantan ajudan Bupati HSU, Abdul Wahid.

Latif terpantau keluar dari Mako Brimob dengan berjalan kaki. Saat didekati media ini, Latif pun menjauh.

Tak lama berselang keluar lagi seorang saksi bernama Amos Silitonga yang diperiksa terkait jabatannya selaku Kabid Cipta Karya pada PUPRP HSU tahun 2015.

Amos keluar dengan menumpang mobil Honda CRV yang dikemudikan sopirnya. Kepada awak media Amos mengaku hanya diberikan pertanyaan umum saja.

“Secara umum saya diperiksa tidak terkait OTT beberapa waktu lalu di HSU,” ujarnya sambil berlalu.

Adapun pemeriksaan hari ini berkaitan kasus dugaan suap proyek irigasi Banjang dan Kayakah. Mantan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPRP) HSU, Maliki, Fachriadi CV Kalpataru, dan Marhaini CV Hana Mas telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami menyiapkan satu ruangan aula untuk tim KPK," jelas Komandan Kompi Brimob Tanjung, AKP Taufik Saputra dihubungi media ini, Selasa (12/10) pagi.

Sebagai pengingat, KPK mengamankan tujuh orang pasca-operasi tangkap tangan Maliki di Amuntai, Rabu 15 September, salah satunya Latif.

Dari tangan Maliki, KPK mengamankan Rp345 juta. Uang itu diduga pemberian dari Marhaini dan Fachriadi atas komitmen fee 15 persen dari dua proyek irigasi, yakni DIR Banjang, dan DIR Kayakah.

Terkait markasnya dipinjam KPK untuk pemeriksaan sejumlah saksi, Komandan KompiBrimob Subden 2 Den B Pelopor Tanjung, AKP Taufik Ginanjar Saputra mengatakan sementara ruangan yang digunakan tetap 1, yaituaula.

“Untuk perkembangan kasusnya sendiri, kami masih belum diberikan informasi secara khusus dari tim KPK,” pungkas AKP Taufik Ginanjar Saputra.