Sport

On The Track, 5 Faktor di Balik Barito Putera Bisa Bangkit

apahabar.com, BANJARMASIN – Empat laga tanpa kekalahan, seakan menandai kebangkitan Barito Putera di Liga 1 2022….

Pemain Barito Putera, Rafael Maitimo menghindari sergapan pemain Persija, Rabu (23/2). Foto-Instagram.

apahabar.com, BANJARMASIN – Empat laga tanpa kekalahan, seakan menandai kebangkitan Barito Putera di Liga 1 2022.

Sebelum ditahan imbang Persija Jakarta 1-1 di laga ke-27, Rabu (23/2), Barito Putera kembali on the track, berhasil memetik tiga kemenangan beruntun.

Dimulai kemenangan Barito Putera dari PSIS Semarang (2-1), Persipura (3-0), dan Persela Lamongan (4-2).

Dari capaian itu, Laskar Antasari kini mengumpulkan 26 poin, hasil 7 kemenangan, 5 imbang, dan 15 kekalahan.

Torehan itu membuat serdadu Rahmad Darmawan sementara terhindar dari zona degradasi dengan bertengger posisi 15 klasemen, yang menyisakan 8 laga.

Akan tetapi, posisi Rizky Pora dkk masih bisa dikejar Persipura yang berada di peringkat 16.

Pasalnya, tim Mutiara Hitam hanya terpaut 4 angka dari Laskar Antasari, dan baru memainkan 25 laga.

Terlepas dari itu, tren positif di empat laga Barito ini patut disyukuri pendukung setianya.

Lantas apa yang membuat tim yang dibentuk sejak 1988 ini bisa demikian?

Mencoba flash back sedikit ke belakang, sejumlah catatan penting tim jawara Divisi Utama 2012/13 (kini Liga 2) ini untuk bangkit.

1. Mengganti Pelatih

Barito Putera mempercayakan kursi pelatih kepada Rahmad Darmawan, selepas mengakhiri kerjasama dengan Djadjang Nurjaman selama 2 tahun, 14 Desember 2021.

Ini tak luput dari hasil minor Djanur yang mencatatkan Laskar Antasari pada 11 kekalahan.

Awalnya, Rahmad Darmawan ternyata belum juga menunjukkan bukti jika sanggup membayar amanah manajemen Laskar Antasari.

Jika Djanur mencatat 5 kekalahan beruntun, ternyata 5 laga awal RD bersama Laskar Antasari juga tanpa kemenangan. Rinciannya 4 kekalahan dan 1 hasil imbang.

Empat kekalahan itu dimulai debut RD bersama Laskar Antasari melawan Bali United, skor akhir 0-3.

Selanjutnya kalah dari Borneo FC (0-2), PSM Makassar (1-2), dan Bhayangkara FC (1-2).

Sementara satu hasil imbang RD bersama Laskar Antasari yakni saat menghadapi Tira Persikabo (1-1).

RD beralasan saat itu tim masih belum padu dan perlu banyak pembenahan. Dan kini upaya RD melakukan pembenahan sedikit tergambar pada empat laga terakhir Laskar Antasari tanpa kekalahan.

Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan. Foto-Instagram.

2. Mengganti Manajer

Manajer Barito Putera tadinya dipegang oleh Mundari Karya. Namun kini dipercayakan kepada Ikhsan Kamil.

Mundari sebelumnya menjadi manajer sejak 2020 lalu, menggantikan posisi CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.

Penunjukan itu lantaran menyesuaikan aturan bahwa Hasnuryadi Sulaiman merupakan Exco PSSI, yang tak boleh menjadi manajer tim.

Sayang Mundari ikut terseret capaian Laskar Antasari, hingga ia terpaksa dikembalikan ke posisi awal yakni di akademi tim junior.

Ikhsan bukan orang baru di Barito Putera. Ia merupakan orang kepercayaan keuangan Hasnur Group.

"Manajer itu saat ini adalah Pak Ikhsan Kamil. Tetapi karena selama ini beliau berkonsentrasi di bidang keuangan, beliau sendiri tidak pernah tampil," kata Hasnur kepada wartawan 20 Desember 2021.

"Sebenarnya Pak Ikhsan ini selalu mendampingi tim di mana pun tim ini bertanding. Selain itu di sana juga ada H Castam Castano yang mendampingi juga sebagai asisten manajer," tandas Hasnur.

Manajer Barito Putera Ikhsan Kamil (kiri). Foto-Instagram.

3. Pemain Asing Baru

Selain merombak barisan manajemen dan pelatih, Barito Putera juga melakukannya perubahan dalam skuat.

Tercatat, 6 pemain asing masuk memperkuat Laskar Antasari selepas musim pertama Liga 1 2022.

Masing-masing Bruno Matos, Rafael Oliveira, Renan Alves, Guy Junior, Kim Jin-sung, dan Hyu Yon-go.

Mereka menggantikan pemain asing sebelumnya, yakni Aleksander Rakic, Rafhina, Azamat Baimatov, dan Cassio de Jesus.

Sejauh ini peran pemain asing yang mencolok adalah Bruno Matos.

Pemain asal Brasil ini sudah mencatatkan tiga gol untuk Laskar Antasari.

Kendati bukan karena sosok Bruno seorang, yang jelas perubahan skema permainan dalam empat laga terakhir Barito di tangan RD juga cukup berpengaruh.

Pemain asing baru Barito Putera, Bruno Matos dan Renan Alves, Foto-Instagram

4. Adanya Tekanan Fans

Tekanan fans, terutama dari Barito Mania, banyak mempengaruhi kebijakan manajemen Laskar Antasari melakukan perombakan.

Mereka geram lantaran 17 laga Rizky Pora dkk di bawah asuhan Djadjang Nurjaman, hanya mencatatkan 4 kemenangan, 3 imbang, dan 10 kekalahan.

Lantas, kekecewaan itu mereka ungkap di berbagai media sosial, Instagram dan Facebook, mengingat musim ini, pertandingan Laskar Antasari di luar Kalimantan Selatan.

Meski demikian, mereka bisa menyaksikan laga Laskar Antasari melalui televisi dan live streaming. Dari situ mereka tahu, dan mulai mengkritisi.

Untungnya manajemen langsung merespon dan jadilah perombakan pelatih, pemain hingga manajer dilakukan.

Barito Mania saat unjuk rasa desak perombakan di skuat Barito Putera. Foto-net

5. Support Sponsor

Salah satu perusahaan raksasa di Kalimantan, PT Haji Maming Enam Sembilan kembali sebagai sponsor Barito Putera.

Menurut sumber apahabar.com, uang Rp7 miliar dikabarkan sebagai bagian dukungan terhadap tim kebanggaan Urang Banua ini.

Penandatanganan kerjasama sponsorship tersebut dilangsungkan di kantor Hasnur Group Office 8 SCBD Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta, 13 Oktober 2021.

Direktur PT Maming Enam Sembilan, Rois Sunandar Maming menyebut klub kebanggaan Banua harus selalu didukung dan layak diberikan apresiasi sebaik mungkin.

“Dan ini (kerja sama) merupakan bukti cinta dan bakti kami terhadap Banua, karena sudah jauh sejak tahun 2017 kami memberikan support dan dukungan langsung terhadap PS Barito Putera,” ujar Rois Sunandar Maming.

Direktur Utama PT Maming Enam Sembilan, Mardani H. Maming pun meyakini bahwa Kalsel mempunyai banyak stok anak-anak muda yang hebat dan bertalenta khususnya di bidang olahraga sepakbola.

"Barito Putera ini menjadi wadah yang tepat untuk menaungi anak-anak muda terbaik yang pada saatnya nanti akan menjadi pemain-pemain terbaik di Indonesia di berbagai tingkatan usia,” ujar Ketua BPP HIPMI ini.

“Saya rasa ini jalan yang baik dalam mengabdi untuk Banua tercinta, oleh karena itu saya memutuskan untuk bergabung dengan PS. Barito Putera dan ambil bagian dalam memajukan sepak bola di Kalsel," tandasnya.

CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman (kiri) dan Direktur PT Maming Enam Sembilan, Rois Sunandar Maming. Foto-Istimewa.