Motif Ibu Bunuh Anak di Sampit Buram, Murni Sering Menangis

Kasus ibu membunuh putri kandung di Sampit, Kalimantan Tengah masih jadi perbincangan hangat. Peristiwa memilukan itu terus didalami kepolisian.

Murni, pelaku pembunuhan anak kandung di Sampit saat termenung dengan tatapan kosong di Kantor Polisi. Foto-Istimewa

apahabar.com, SAMPIT - Kasus ibu membunuh putri kandung di Sampit, Kalimantan Tengah masih jadi perbincangan hangat. Peristiwa memilukan itu terus didalami kepolisian.

Peristiwa itu belum sampai sepekan. Terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 3,5, Kotawaringin Timur, Rabu (7/6) malam. Pelakunya bernama Murni (33).

Motif pelaku membunuh kandungnya yang baru berusia empat tahun itu masih buram. Beragam pun dugaan berkembang. Mulai dari gangguan jiwa, hinggal Ilmi hitam.

Baca Juga: Murni, Pembunuh Anak di Sampit: Ingin Berkumpul di Akhirat

"Pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan Termasuk masalah kejiwaannya. Nanti kalau sudah selesai akan kami sampaikan hasilnya," kata Kasatreskrim Polres Kotawaringin Timur, AKP Lajun Siado Rio Sianturi.

Ia mengakui ada sedikit hambatan dalam proses pemeriksaan Murni. Kondisinya disebut belum stabil. Raut wajahnya datar, tatapannya kosong. Polisi harus memastikan kondisi kejiwaannya.

Di sisi lain, tim dokter ahli jiwa di RSUD Dr Murjani Sampit masih melakukan observasi. Murni disebut-sebut sering menangis ketika diajak bicara.

"Observasi kejiwaan ini akan dilakukan selama 14 hari ke depan. Jika masih diperlukan masa observasinya, akan diperpanjang lagi," kata dokter spesialis kejiwaan, Dwi Harjo Suyanto.

Baca Juga: Tega! Seorang Ibu di Sampit Bunuh Anak Sendiri

Kata dia, ada tiga hal yang diperhatikan dalam observasi ini. Perubahan perilaku, dampak sosial dan sisi biologis.

"Yang bersangkutan akan terus kami pantau melalui kamera CCTV. Karena berada di ruangan tersendiri. Sementara ini yang bersangkutan tidak kami berikan obat apapun sampai diagnosis ditetapkan," jelasnya.

Selama masa pengawas tim dokter, Murni tak diborgol. Ia hanya ditempatkan di ruang khusus. "Tetap dalam penjagaan oleh perawat yang bertugas dan anggota kepolisian," pungkas Dwi.

Menyegarkan ingatan, kasus Murni ini terjadi Rabu malam. Video pasca pembunuhan beredar di media sosial. Ia terlihat duduk di tengah jalan memangku putrinya yang sudah tewas.