Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel, Kemarau Diperkirakan Lebih Panas di 2023

Upaya kalsel memitigasi karhutla

Ilustrasi karhutla di Kalsel. Foto-dokumen

apahabar.com, BANJARBARU - Kalimantan Selatan kini sudah memasuki musim kemarau. Pemerintah pun bersiap dalam melakukan mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Persiapan dini perlu dilakukan, karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kemarau pada 2023 ini bisa lebih panas dari tiga tahun ke belakang.

"Menurut BMKH, tahun ini kemarau lebih panas dari biasanya," papar Kasubbid Kesiapsiagaan pada BPBD Kalsel, Ariansyah, Selasa (2/5).

Ariansyah mengungkap, dalam rangka mitigasi karhutla, pihaknya sudah mengikuti rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan BNPB pada 26 April 2023 tadi.

"Dalam rakor itu ada beberapa arahan bagaimana menyiapkan mitigasi karhutla lebih awal," katanya.

Salah satu arahan yang ditekankan pemerintah pusat kata dia, yakni menetapkan lebih awal status siaga bencana.

"Kami diminta menyiapkan lebih awal penetapan status siaga bencana," akunya.

Menindaklanjuti arahan itu, ia menyampaikan, pihaknya telah menggelar rakor dengan seluruh pimpinan daerah se-Kalsel dan stakeholder terkait, hari ini (2/5).

Perlunya penetapan status siaga ujar Ariansyah, supaya kegiatan mitigasi dari pemerintah pusat di daerah bisa segera dilaksanakan.

Salah satu kegiatan untuk mengurangi karhutla yang ditekankan Menko Marves dan Kepala BNPB yakni melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan lebih awal.

"Kegiatan ini dilakukan BNPB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," imbunya.

TMC dilakukan untuk pembasahan lahan lebih awal, dengan cara mengisi semua waduk dan embung dengan hujan buatan.

Menurutnya, TMC harus segera dilakukan, lantaran BMKG menyebut awan untuk membuat hujan buatan hanya tersedia pada bulan Mei.

Untuk bisa melakukan TMC, daerah harus sudah menetapkan status siaga bencana. Ariansyah menyampaikan, apabila status sudah ditetapkan, pihaknya segera mengirim surat permohonan ke pusat.

"Selain permohonan TMC, Kami juga mengirim surat permintaan heli water bombing dan heli patroli," tandasnya.