Setop KDRT

Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Korban KDRT di Depok Jalani Sidang Perceraian

Penanganan kasus KDRT di Depok yang dialami PB dirasa tidak adil oleh orang tua PB, Novriansyah. Penanganan dirasa tidak adil karena anaknya PB ditahan.

Rumah PB, di Jalan Raya Bumi Daya RT 02/019 Nomor 78 Cinere nampak kosong, Kamis (25/5). (Foto: apahabar.com/Rubiakto)

apahabar.com, DEPOK - Penanganan kasus KDRT di Depok yang dialami Putri Balqis dinilai tidak adil oleh orang tuanya, Novriansyah. Terlebih, sebelumnya anaknya sempat ditahan, sementara suaminya masih bebas.

Padahal dalam kondisi fisik anaknya juga mengalami gangguan karena tekanan. Namun, menurutnya saat ini pihaknya bersyukur karena PB sudah boleh pulang ke rumah dalam masa penangguhan.

"Saya bersyukur anak saya sudah sampai di rumah dan bertemu anak-anaknya sekitar pukul 21.00, Rabu (24/5), agak semangat sekarang," kata Novriansyah, saat dihubungi apahabar.com, Kamis (25/5).

Baca Juga: Klaim Orangtua Korban KDRT di Depok: Kekerasan Dialami Sejak 2014

Dia melanjutkan pihaknya bersama anaknya juga langsung menghadiri sidang perceraian kedua di Pengadilan Agama, Bekasi. Namun demikian, pihaknya juga mengaku akan terus melanjutkan proses hukum dan tidak akan melakukan restorative justice

"Hari ini kami sedang ada di Pengadilan Agama Bekasi menjalani sidang itu, hari ini sidang kedua," tukasnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap melanjutkan proses hukum karena bukan kejadian pertama dan sudah sering dilakukan suami. Dia tidak ingin kejadian tersebut berulang sehingga pihaknya akan terus melanjutkan proses hukum.

"Ada yang diketahui dan ada yang ditutup-tutupi, termasuk ke keluarga juga tidak memberitahu, kalau dihitung saya juga sudah lupa pastinya," tegasnya.

Baca Juga: Kasus KDRT di Depok Bakal Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Selama 14 tahun menikah, kata NS, dari awal putrinya sudah mengalami KDRT, namun ia tidak mengetahui bermulanya kapan. Sebab, menurutnya putrinya masih memikirkan kondisi anak-anaknya jika mereka bertengkar.

"Karena anak saya masih memikirkan anak-anaknya kali ya," kata Novriansyah.

Dia juga bersyukur karena kasus KDRT yang mendera putrinya menjadi atensi Kapolda Metro Jaya, karena berdasarkan dari berita keterangan dari Polres menyudutkan PB dan melindungi pihak suami.

Baca Juga: Kasus KDRT di Depok Jadi Atensi Menkopolhukam 

Sementara itu, berdasarkan pantauan apahabar.com rumah Putri Balqis dan suaminya di Jalan Raya Bumi Daya RT 02/019 Nomor 78 Cinere kosong. Pagar rumah pun terkunci rapat, tidak ada aktivitas di dalam rumah.

Salah satu tetangga BI dan PB, Dede mengatakan memang selama ini rumah nomor 78 selalu kosong dalam beberapa bulan terakhir, dirinya juga mengaku jarang melihat pemilik rumah. 

"Setahu saya rumah tersebut kosong dan dan saya juga jarang melihat penghuninya keluar," ujar Dede kepada apahabar.com

Namun dia mengatakan beberapa Minggu belakangan memang kerap ada anggota polisi dan TNI di depan rumah korban. Menurutnya mungkin karena ramai pemberitaan KDRT di rumah tersebut.

"Memang akhir-akhir ini suka ada polisi sama TNI yang datang," tukas Dede.