Penanganan HIV

Menyelamatkan Generasi, Dinkes Kaltim Perlu Serius Tangani Pasien dari HIV

Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kaltim perlu penanganan serius dari Dinkes. Data tahun 2023, jumlah penderitanya mencapai 5 ribu pesien.

Legislator Kaltim Eddy Sunardi Darmawan. Foto: Humas DPRD Kaltim.

apahabar.com, SAMARINDA - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengkhawatirkan. Angkanya mengejutkan. Ada 5 ribu kasus terdata di tahun 2023. Apalagi penyakit ini rawan menular, sehingga jumlahnya bakal terus bertambah.

Kondisi ini memprihatinkan. Karena itu, legislator Kaltim Eddy Sunardi Darmawan, meminta pemerintah manangani masalah ini dengan serius, agar para pasien yang terbukti terinfeksi lekas disembuhkan.

Baca Juga: DPRD Kaltim Minta Pemerintah Perhatikan Pembangunan Daerah Perbatasan

Hal ini perlu penanganan serius mengingat grafik jumlah penderita HIV di Kaltim terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dalam kondisi ini, peran Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pemeriksaan intensif pada masyarakat.

"Bagi mereka yang telah terinfeksi, kami minta agar diberikan penanganan yang serius, dan rutin diberikan bimbingan baik obat-obatan juga mental spiritual. Ini akan sangat membantu. Jangan sampai imunnya turun," kata Eddy Sunardi, Senin (6/11).

Berkaitan dengan upaya pencegahan, Eddy Sunardi meminta agar Dinkes tidak sekedar menangani pasien yang telah terinfeksi, sebab penyebaran virus yang belum dapat disembuhkan itu harus secara total ditekan agar tidak terus meluas.

Baca Juga: Kritik DPRD dan Sinkronisasi Potensi Pertanian hingga Peternakan di Kaltim

Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini, penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik serta hubungan seksual menjadi indikator penularan HIV. Hal ini yang perlu ditekan dengan sosialisasi dan pemahaman secara luas kepada masyarakat.

"Ini penyakit berbahaya sekali, harus terus digaungkan baik di sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor-kantor baik pemerintah maupun swasta, tempat ibadah dan lainnya. Ini tanggungjawab bersama," ujarnya. (ADV/DPRD Kaltim)