Pemko Banjarbaru

Mengintip Tempat Karantina Pasein Covid-19 di Bapelkes Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Banjarbaru jadi salah satu lokasi karantina pasien Covid-19 yang…

Gubernur Sahbirin Noor berbincang dengan plt BPBD Kalsel Hanif Faisol di depan Aula Bapelkes Kalsel sebelum pelepasan pasien sembuh Covid-19. Foto-apahabar.com/Musnita Sari.

apahabar.com, BANJARBARU – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Banjarbaru jadi salah satu lokasi karantina pasien Covid-19 yang menjadi rujukan pemerintah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasien dengan gejala ringan atau tidak memerlukan tindakan medis serius dilakukan isolasi secara khusus agar mencegah penularan terjadi secara meluas.

“Sebagaimana yang disampaikan Gubernur, kita ingin mengkarantina secara manusiawi. Agar suasana menjadi rileks,” ucap Penanggung Jawab Karantina khusus karantina, Sukamto usai pelepasan pasien sembuh di Bapelkes Kalsel, Kamis (11/6) siang.

Di tempat karantina ini disediakan 68 kamar. Masing-masing diisi 2 pasien di dalamnya.

Sampai saat ini, Bapelkes mengkarantina sebanyak 75 pasien positif dan 8 orang dalam pemantauan.

“Sebenarnya ada 98 kamar, tetapi ternyata gedung baru tidak bisa digunakan. Ada 75 pasien yang terkonfirmasi positif dan 8 ODP yang berasal dari Bandara,” beber dia.

Pasien sembuh sendiri mengalami peningkatan. Untuk hari ini, Gubernur Sahbirin Noor melepas secara resmi 26 pasien sembuh.

“Yang sudah sembuh 26, kemarin ada 4, jadi 30 sudah yang sembuh. Secara total karantina sudah ada 53 pasien sembuh yang dirawat di sini,” sebutnya.

Persentase jumlah kasus sembuh di Bapelkes adalah sebesar 24,3 persen.

Sedangkan rata-rata pasien menjalani karantina selama 28 hari.

“Tinggal paling cepat 19 hari, paling lama sampai 35 hari. Rata-rata tinggal 28 hari,” ungkapnya

Ada pun proses karantina kata Sukamto dilakukan secara bertahap. Setelah hasil laboratorium PCRnya diketahui negatif, pasien dipindahkan ke ruangan khusus dari karantina sebelumnya.

Dengan begitu, kuota 68 kamar tadi tidak bisa dipenuhi oleh semua pasien positif.

“Begitu ada pengumuman swab pertama dari positif ke negatif, kita pindah. Sehingga memerlukan tempat. Karena swab kesembuhan berbeda-beda,” lanjutnya.

Selain pemenuhan kapasitas kamar, fasilitas yang diberikan pemprov Kalsel juga tidak sembarangan.Masing-masing kamar disediakan 2 tempat tidur lengkap dengan pendingin udara dan kamar mandi dalam.

“Bahkan kalau di sini ada TV dan Wifi,” sebutnya.

Pasien karantina juga tidak dibiarkan berdiam diri di kamar saja.

Bapelkes memberikan kegiatan harian bagi seluruh pasien untuk melakukan aktivitas ringan seperti senam pagi dan berjemur.

Selain itu, juga dilengkapi layanan psikolog untuk mengidentifikasi permasalahan psikologis para pasien.

“Ini juga yang menjadi dukungan untuk menunjang kesembuhan mereka,” tuturnya

Selain Bapelkes Banjarbaru, rujukan karantina khusus lainnya dari Pemprov Kalsel adalah Gedung Ambulung atau Gedung Diklat Kampus II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Kalsel.

“Kemudian sekarang sudai mulai adalah yang di Panglima Batur. Hari ini sudah masuk 49 orang pada pagi tadi,” pungkas Sukamto.

Penanggung Jawab Karantina khusus karantina, Sukamto. Foto-apahabar.com/Musnita Sari.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin