Rekomendasi Buku

Mengenali dan Menemukan Kekuatan Diri Lewat 5 Buku Self Improvement Ini

Sebuah pepatah menyebut hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Ungkapan demikian bukanlah perihal perbandingan cuaca kemarin dan hari ini.

Ilustrasi Buku Self Improvement. Foto: Unsplash.

apahabar.com, JAKARTA - Sebuah pepatah menyebut hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Ungkapan demikian bukanlah perihal perbandingan cuaca kemarin dan hari ini, melainkan diri Anda sekarang dengan yang lalu. Nah, dari pepatah ini juga terselip pelajaran hidup mengenai self improvement

Self improvement atau pengembangan diri adalah segala bentuk upaya, kegiatan, atau tindakan yang diambil untuk meningkatkan kemampuan diri, minat, bakat, potensi, kesadaran diri, keterampilan hingga kualitas kehidupan dengan tujuan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Peningkatan diri sebenarnya tidak hanya diterapkan pada seorang individu saja, tapi juga diterapkan organisasi pada sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.

Dalam prosesnya, peningkatan kapasitas diri bisa ditumbuh-kembangkan dengan kesadaran memaknai langkah hidup atau dengan memperolehnya dari luar, salah satunya buku bacaan.

Merangkum beragam sumber, berikut rekomendasi buku self improvement yang bisa Anda jadikan referensi:

1. Tak Apa-Apa Tak Sempurna

Buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna. Foto: Icon.

Tekanan hidup pasti pernah dirasakan semua orang, hanya berbeda porsinya saja. Sebagai manusia, sebagian orang juga pernah merasa kalau kegagalan sebagai masalah yang besar.

Anda pernah merasa bahwa kemampuan Anda kurang, unworthy, dan merasa lebih rendah dibandingkan orang lain. Tapi tahukah Anda, bahwa tidak sempurna itu bukan hal yang buruk? Tidak perlu memikirkan kata orang lain, pada buku ini Dokter Brown akan membantu Anda belajar menerima diri apa adanya dan tidak perlu cemas akan apa kata orang lain tentang diri sendiri.

Jadi, Anda bisa fokus lebih mencintai diri sendiri dan menumbuhkan keberanian untuk mendobrak kemampuan diri. Buku ini masuk dalam jajaran buku best seller di New York Times dan telah direkomendasikan oleh banyak orang di Goodreads.

2. A Guide Book To Slow Down Your Life

Buku A Guide Book To Slow Down Your Life. Foto: Gramedia.


Mengusung tema slow living, buku A Guide Book To Slow Down Your Life karya penulis Astrid Savitri bisa menemani proses Anda dalam self improvement.

Sering kali dalam kehidupan, seseorang sudah melewati dan melakukan banyak hal, namun tetap terasa hampa dan merasa sudah waktunya merubah dan mengatur ulang jalan hidup.

Tak heran jika slow living menjadi kian populer. Konsep hidup sederhana dalam ketenangan ini pun didambakan banyak kalangan. Dan di dalam buku ini, konsepnya akan dibahas lebih luas mengenai bagaimana cara agar bisa mendapatkan kebahagiaan dengan konsep tersebut.

3. Berani Tidak Disukai

Buku Berani Tidak Disukai. Foto: Shofware.

Salah satu rekomendasi buku self improvement ini memaparkan ajaran dari ahli filsuf Austria abad ke-19, Alfred Adler. Ajaran ini berisi bagaimana manusia sebaiknya menjalani hidupnya lewat percakapan antara seorang filsuf dan seorang pemuda.

Buku ini juga menjawab fenomena di Jepang yaitu mengisolasi diri di kamar atau ansos (anti sosial) hingga bertahun-tahun. Insecure atau terlalu memikirkan kata orang lain hingga membuat tak percaya diri menjadikan seseorang merasa tidak bahagia.

Terdiri dari lima bab, buku ini menjabarkan bagaimana belajar memahami tahapan dalam menentukan arah hidup, bebas dari belenggu trauma masa lalu, dan beban ekspektasi orang lain.

Sang penulis, Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga merumuskan pelajaran bagaimana memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran.

4. Merawat Luka Batin

Buku Merawat Luka Batin. Foto: Bintang Mahayana.

Luka batin bisa hadir tanpa Anda sadari, layaknya luka fisik, batin yang terluka juga harus dirawat dan disembuhkan. Sayangnya, tak banyak yang tahu bagaimana merawat luka batin. Salah satunya adalah dengan memiliki pola pikir yang tepat.

Dr. Jiemi Ardian, seorang psikiatri sekaligus penulis, membagikan ilmunya tentang kaitan luka batin dengan cara berpikir. Pola pikir yang selalu berpikir positif saja tidak cukup.

Melalui buku ini, ia mengajak Anda lebih mengenal depresi dan gangguan jiwa lainnya. Ia membahas lengkap mengenai depresi, baik dari definisi, penyebab, dampak, hingga penyembuhan.

Buku ini juga menyinggung tentang mitos-mitos tentang gangguan jiwa yang masih banyak dipercayai masyarakat. Lebih lanjut, Anda akan diajak untuk ikut menghadapi isu ini.

Selain itu, melalui karyanya, sang penulis mengajak terutama bagi mereka yang ingin lebih mengetahui penjelasan tentang depresi, mereka yang ingin mendampingi orang dengan depresi, atau para penyintas depresi.

5. Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan

Buku Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan. Foto: Tokopedia.

Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan adalah buku self improvement karangan penulis Korea bernama Lee You-Jeong. Buku ini cocok untuk dibaca oleh Anda yang sedang menghadapi cobaan dan rintangan hidup.

Melalui bukunya, Lee You-Jeong mencoba menegaskan bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari hal-hal yang luar biasa ataupun keren. Terkadang, kebahagiaan bisa datang hanya dengan melihat pemandangan indah atau makan malam dengan orang-orang tercinta.