Info Kesehatan

Memahami Hormonal Mood Swing pada Perempuan, Fluktuasi Suasana Hati

Hormonal mood swings merujuk pada fluktuasi suasana hati seseorang yang terkait dengan perubahan kadar hormon dalam tubuhnya.

Hormonal mood swing kerap terjadi pada perempuan yang depicu oleh masa pubertas, menstruasi bahkan kehamilan. Foto: champpixs/istock photo

apahabar.com, JAKARTAHormonal mood swings merujuk pada fluktuasi suasana hati seseorang yang terkait dengan perubahan kadar hormon dalam tubuhnya.

Perempuan pasti sering mengalami hormonal mood swing. Pahami penyebabnya dan cari tahu cara mengatasinya. 

Melansir Healthline (13/10), hormon adalah zat kimia yang berperan penting dalam mengatur berbagai proses fisiologis dan perilaku di dalam tubuh.

Sistem endokrin, yang mencakup kelenjar seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, dan kelenjar reproduksi, memproduksi dan melepaskan hormon.

Hormonal mood swings disebabkan oleh hormon yang bergejolak. Foto: fizkes/istock photo

Hormonal mood swings sering terjadi selama tahap atau peristiwa tertentu dalam kehidupan, dikutip dari Healthline, Jumat (13/10):

Siklus Menstruasi
Wanita dapat mengalami perubahan suasana hati karena fluktuasi hormon selama siklus menstruasi. Fase pramenstruasi, khususnya, dikenal dengan gejala seperti mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan sensitivitas emosional.

Kehamilan
Fluktuasi hormon selama kehamilan, terutama perubahan kadar estrogen dan progesteron, dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi. Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan suasana hati selama trimester-trimester tertentu.

Periode Pascamelahirkan
Setelah melahirkan, wanita dapat mengalami perubahan suasana hati pascamelahirkan karena perubahan hormon dan faktor lainnya. Depresi pascamelahirkan merupakan bentuk gangguan suasana hati yang lebih parah yang dapat terjadi.

Menopause
 Wanita yang mengalami menopause sering mengalami perubahan hormon karena penurunan hormon reproduksi. Ini dapat menyebabkan gejala seperti perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan kecemasan.

Pubertas
Remaja mengalami pubertas, tahap yang ditandai dengan perubahan hormon yang signifikan. Perubahan suasana hati umum selama masa ini karena tubuh beradaptasi dengan tingkat hormon yang baru.

Gangguan Hormonal
Kondisi seperti gangguan tiroid atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat mengakibatkan perubahan suasana hati.

Cara Mengatasi Perubahan Mood yang Signifikan
ilustrasi berolahraga. Foto: Young777/istock photo

Anda bisa menjaga kesehatan dan menstabilkan suasana hati Anda untuk mencegah perubahan emosi di masa depan. Perawatan ini fokus pada gaya hidup dan pengobatan alternatif yang bisa dicoba di rumah, meskipun terkadang perawatan medis diperlukan.

Berolahraga Rutin
Olahraga teratur membantu kesehatan fisik dan mental. Gerakan tubuh merangsang produksi hormon senang dan endorfin, mengurangi stres. Disarankan berolahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu.

Hindari Kafein, Alkohol, dan Gula
Kafein, alkohol, dan gula dapat memengaruhi suasana hati. Kafein dapat memperburuk kecemasan, alkohol sebagai depresan bisa mempengaruhi suasana hati. Gula dapat menyebabkan fluktuasi gula darah, berkontribusi pada perubahan emosi.

Suplemen Kalsium
Suplemen kalsium dapat membantu meringankan gejala depresi, kecemasan, dan PMS. Studi menunjukkan bahwa 500 mg kalsium per hari dapat mengurangi gejala PMS.

Ubah Pola Makan
Pilih makanan dalam porsi kecil sepanjang hari untuk stabilitas gula darah. Hindari makan besar, yang dapat memicu perubahan emosi karena fluktuasi gula darah.

Manajemen Stres
Kelola stres dengan meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau terapi. Stres dapat memperburuk gejala seperti perubahan emosi, terutama pada kondisi seperti PMS.

Tidur yang Cukup
Tidur 7-8 jam per malam dapat membantu mengatasi perubahan suasana hati. Tambahkan waktu tidur secara bertahap jika sulit untuk mencapai target tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa hormonal mood swings dapat memengaruhi baik pria maupun wanita, meskipun seringkali lebih mencolok pada wanita karena siklus menstruasi dan peristiwa reproduksi.

Sementara perubahan hormon dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati, faktor lain seperti stres, gaya hidup, dan perbedaan individu juga memainkan peran.

Jika seseorang mengalami perubahan suasana hati yang parah atau persisten, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi menyeluruh dan manajemen yang tepat.