Sport

Layangkan Protes ke Komdis, Frans Soroti Kinerja Wasit Laga Martapura FC vs Persiba

apahabar.com, MARTAPURA – Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae bakal melayangkan protes ke Komisi Disiplin PSSI…

Frans Sinatra Huwae menyaksikan tim asuhannya Martapura FC melawan Persiba Balikpapan di Stadion Demang Lehman Martapura, Sabtu (3/8) malam. Foto-apahabar.com/Fathurrahman.

apahabar.com, MARTAPURA – Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae bakal melayangkan protes ke Komisi Disiplin PSSI usai menjamu Persiba Balikpapan dalam lanjutan Liga 2 2019 Wilayah Timur di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (3/8) malam.

Ada dua hal yang jadi bentuk protes Frans pada laga yang berakhir imbang 1-1 itu. Yakni, soal kepemimpinan wasita Mardiono asal Jawa Barat dan kehadiran Ketua Umum Persiba Gede Widiade berada di kawasan pemain cadangan tanpa menggunakan ID Card. Sebelumnya Gede duduk di tribun VIP.

Keputusan wasit Mardiono yang dianggap paling merugikan Martapura FC yakni ketika menganulir gol kedua Aidil Bogel. Gol Bogel terjadi usai terjadi kemelut di depan gawang Persiba, namun dianulir wasit.

Tidak ada pelanggaran atau pun offside, karena dalam tayangan video jelas Bogel dalam onside. Disamping itu, wasit tidak meniup tanda pelanggaran sebelum bola diceploskan Bogel.

Sebelum gol Bogel itu dianulir wasit, Martapura sudah unggul 1-0. Pasalnya pada menit ke-12 Bogel membuka gol Martapura FC melalui tendangan bebas menit ke-12.

Persiba baru bisa menyamakan kedudukan menit ke 65, melalui gol yang di ciptakan pemain pengganti, Briyan Cesar, hasil umpan silang dari Beni Oktavianto.

Putusan aneh yang dianggap Frans bukan hanya menganulir gol kedua Aidil Bogel, melainkan juga gol Persiba padahal bola sudah keluar garis. Selain itu tidak menberikan penalti dan hukuman ke pemain Persiba saat terjadi pelanggaran.

“Kita akan layangkan protes ke komdis atas kepemimpinan wasit ini. Sudah 3 laga kandang kita dipermainkan wasit, dan ini kinerja wasit paling buruk,” katanya dalam sesi jumpa pers usai laga.

Di sisi lain Frans juga mempertanyakan Ketua Umum Persiba Gede Widiade dengan mudahnya berada di kawasan pemain cadangan tanpa menggunakan ID Card.

Bahkan ujar Frans awalnya laga di babak pertama berjalan dengan baik kedua tim tampil sportivitas tinggi namun setelah kehadiran Gede Widiade sikap wasit berubah.

Soal adanya petinggi Persiba masuk ke lapangan ini videonya juga menjadi grup kalangan suporter Martapura FC. Dalam video Gede seolah menberikan kode ke pada para perangkat pertandingan yang memimpin.

"Ada apa ini setelah petingginya Persiba turun ke lapangan tiba-tiba berubah 180 derajat kepimpinan wasit," ujar Frans heran.

Frans juga merasa dirugikan oleh penunjukan wasit dengan beberapa kali Martapura FC bermain di kandang. Uniknya wasit yang memimpin jika bukan dari Jakarta atau Jawa Barat.

“Wasit banyak dari daerah lain, di Surabaya ada di Makassar ada juga, lebih dekat karena dengan satu kali penerbangan. Ada apa dengan wasit, kita pinalti tidak di tiup, pelanggaran dibiarin, seolah-olah jadi ladangnya mereka di sini. Jadi ketika anak-anak saya emosi, saya mengertilah yang di rasakan mereka,” paparnya.

Usai laga, sempat terjadi kericuhan dari kedua tim. Soal ini Frans tidak menyalahkan para pemain, namun akibat kepemimpinan wasit sendiri yang berat sebelah.

Sementara itu, Kapten tim Ardan Aras juga meminta agar kehadiran petinggi Persiba yang masuk di lapangan untuk menjadi sorotan publik.

"Mohon ini disorot kalau perlu diviralkan agar PSSI tahu apa yang dikatakan coach Frans soal petinggi Persiba datang dan wasit berubah semua tahu," timpalnya.

Sementara itu, Pelatih Persiba Satria Bagdja menilai wasit dimana-mana memang menjadi sorotan, namun dia tidak mau berkomentar soal kepemimpinan wasit dan terjadinya kericuhan di laga ini.

"Saya No koment saja soal itu. Persiba juga sering di rugikan wasit buktinya saat tandang ke Biak lalu," pungkas dia.

Baca Juga: Duel Barito vs Persib, Ancaman Ezechiel N'douassel

Baca Juga: Ada Ezechiel atau Tidak, Yunan: Persib Tetap Berbahaya

Baca Juga: Jelang Lawan Persib, Yunan Punya Trik Siapkan Pemain

Reporter: Fathurrahman
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin