apahabar.com, CIANJUR - Bupati Cianjur Herman Suherman kecewa. Lantaran ada kasus penyalahagunaan uang penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.
Penyalahgunaan itu dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Cianjur Sugih Mukti (CSM). Membuat aktivitas perusahaan tersebut terhenti.
"Imbas dari kasus tersebut PT CSM tidak berjalan. Mau berjalan seperti apa uangnya juga sudah tidak ada. Karena dipinjam-pinjamkan," tutur Herman, Sabtu (25/11).
Baca Juga: Kejari Cianjur Kantongi TSK Korupsi BUMD CSM Terkait Tanam Modal
Biar tahu saja. Dari laporan Inspektorat, uang penyertaan modal untuk PT CSM justru digunakan untuk hal lain. Dipinjamkan.
"Saya kemarin liat laporan dari Inspektorat, uang itu dipinjam-pinjamkan. Mulai dari sebesar Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Padahal adanya CSM bukan seperti itu," jelasnya.
Kata dia, rencana adanya PT CSM untuk membantu ketahan pangan. Seperti menekan stabilitas harga hingga memperdayakan petani lokal.
Baca Juga: Kajari Periksa Bos BUMD Cianjur Sugih Mukti Terkait Tanam Modal
"Sekarangkan kenapa banyak tidak mau menjadi petani, karena semua harga-harganya mahal. Karena itu kita mencetuskan PT CSM," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya. Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur terus melakukan penyidikan terkait kasus tersebut.
Sejauh ini, kejaksaan sudah memanggil 20 orang saksi untuk diperiksa. Mereka mengantongi beberapa nama yang bakal ditetapkan sebagai tersangka.