Dongkrak Penggunaan QRIS

Kolaborasi dengan Banyak Pihak, BPD Bali Dongkrak Penggunaan QRIS

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menjelaskan pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendongkrak penggunaan QRIS.

Warga memindai QRIS saat membayar donasi secara digital yang ditujukan kepada Yayasan BSMU-ZISWAF di Masjid BSI Wisma Mandiri, Jakarta, Selasa (11/4/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengungkapkan pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendongkrak penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di provinsi setempat.

Sudharma di Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (3/6), juga menyampaikan pihaknya berkolaborasi hingga tingkat desa adat, khususnya terkait penggunaan QRIS di pasar-pasar desa.

"Lembaga keuangan ekonomi masyarakat adat juga kami ayomi dan bisa kita fasilitasi QRIS," ujarnya di sela-sela acara bertajuk Pasar Seni Ubud Go Digital dan SIAP QRIS tersebut.

Yang jelas, ucap Sudharma, pihaknya berusaha untuk meningkatkan penggunaan QRIS untuk semua sektor termasuk pada semua tingkatan pasar. Mulai dari pasar milik pemerintah daerah hingga pasar desa.

Baca Juga: BSI Beri 'Cashback' Rp50 Ribu bagi Pengguna QRIS Periode 15-21 Mei 2023

"Kalau yang seperti ini (Pasar Ubud) sebagian besar sudah. Mungkin yang di desa-desa yang belum," ucapnya.

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di sela-sela acara bertajuk Pasar Seni Ubud Go Digital dan SIAP QRIS di Gianyar, Bali, Sabtu (3/6/2023). Foto: ANTARA

Pihaknya mencatat sudah 44.000 merchant (pedagang) dan 300.000 user (pengguna) yang menggunakan QRIS BPD Bali dengan transaksinya sekitar 197.000 transaksi. Sedangkan nominal transaksi mencapai Rp30 miliar per bulan.

Sudharma menambahkan, dengan penggunaan QRIS, maka kecepatan uang yang diterima hasil penjualan bisa digunakan lebih cepat. "Penggunaan QRIS juga profil untuk skoring kredit bagi UMKM. Selain itu bagi pemerintah daerah dapat meningkatkan pendapatan pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan akseptansi QRIS dan digitalisasi di Pulau Dewata.

Baca Juga: Periode Libur Lebaran, BRI Catat Transaksi QRIS Naik 1.000 Persen

Trisno mempersilakan pemerintah daerah jika ada merchant yang belum menggunakan QRIS bisa melaporkan ke Bank Indonesia. Menurut dia, QRIS telah mengikuti tren pembayaran masa kini dan memenuhi prinsip Cemumuah yakni cepat, murah, mudah, aman, dan handal.

Trisno menjelaskan Bali masuk dalam 10 besar pengguna QRIS terbanyak di Tanah Air. Pihaknya mencatat di Bali sudah lebih dari 633 ribu merchant (pedagang) yang menggunakan QRIS dan untuk user (pengguna) sudah lebih dari 743 ribu dengan lebih 3,5 juta transaksi per bulan.