Info Kesehatan

Ketahui Sleep Chronotype, Kebiasaan Tidur untuk Jaga Kualitas Hidup

Kronotipe tidur merujuk pada jam biologis manusia menentukan pembagian waktu antara istirahat dan waktu produktif. Yuk ketahui jenis-jenisnya.

Mengetahui Kronotipe Tidur, Jam Biologis Tubuh Dalam Beraktivitas dan Istirahat. Foto: Pexels

apahabar.com, JAKARTA - Kebiasaan kronotipe tidur atau sleep chronotype merujuk pada jam biologis manusia menentukan pembagian waktu, antara istirahat dan waktu produktif.

Dalam kata lain, sleep chronotype adalah kecenderungan alami tubuh untuk tidur pada waktu tertentu.

Selain mengatur waktu tidur dan bangun, kronotipe memiliki pengaruh terhadap nafsu makan, olahraga dan suhu tubuh.

"Kronotipe bersifat biologis serta usia, namun lingkungan menjadi faktor dalam mempengaruhi pola dan kronotipe," kata Jennifer Martin, PhD, profesor ilmu tidur, mengutip Women's Health, Sabtu (21/10).

Baca Juga: Mengenali Disomnia, Gangguan Tidur yang Mempengaruhi Keseharian

Kronotipe dibedakan berdasarkan lokasi geografis, karena perubahan jam siang hari, sehingga memiliki variasi dan berbeda pada tiap orang.

Mengetahui jenis kronotipe dapat membantu Anda meningkatkan kualitas tidur dan kehidupan untuk menjalankan keseharian.

Kronotipe tidur berkaitan dengan ritma sirkadian, yang mengontrol siklus harian seseorang.

Kronotipe tidak mempengaruhi total waktu tidur, ritme sirkadian dapat dilatih dengan mengikuti jadwal yang ketat, kronotipe cenderung lebih permanen.

Mengetahui 4 Jenis Kronotipe Tidur
Mengetahui 4 Jenis Kronotipe Tidur (Sleep Chronotype). Foto: aricove

Melalui bukunya, Dr. Michael J. Breus menjelaskan empat jenis kronotipe berdasarkan pola pada hewan, diantaranya adalah beruang, serigala, singa, atau lumba-lumba.

Kronotipe Singa (Lion Chronotype)

Kronotipe singa melambangkan orang yang memulai dan produktif di pagi hari, sehingga memiliki kebiasaan bangun tidur sekitar pukul 5 pagi, waktu paling produktif mereka di pukul 8 hingga 12 siang. Dan memutuskan untuk istirahat di jam 9 malam.

Baca Juga: Bahaya Penggunaan Ponsel saat Mau Tidur di Malam Hari

Mereka dengan kronotipe ini kesulitan mengikuti jadwal sosial di malam hari. Dan memiliki ciri kepribadian terhadap kehati-hatian dan keramahan.

Kronotipe Beruang (Bear Chronotype)

Menurut Dr. Breus, kronotipe ini mencakup sekitar 55% populasi. Orang dengan kronotipe ini cenderung bangun di sekitar pukul 7 pagi, dan memulai waktu produktifnya diantara jam 10 hingga 2 siang.

Walau lebih aktif di siang hari, mereka tetap dapat menjaga kehidupan sosialnya di malam hari, dan memiliki waktu tidur di pukul 11 malam.

Baca Juga: Tidur dengan Rambut Basah, Awal Rambut Bermasalah

Kronotipe Serigala (Wolf Chronotype)

Orang dengan tipe ini memiliki jam produktivitas pada sore menuju malam hari, dan mencakup sekitar 15% populasi.

Tipe ini akan memulai harinya di jam 9 pagi, dan memiliki waktu produktif antara jam 1 siang hingga 5 sore. 

Itu membuat mereka akan terjaga hingga tengah malam, dan memutuskan untuk istirahat di pukul 12 malam.

Kronotipe Lumba-lumba (Dolphin Chronotype)
Ilustrasi tidur nyaman. Sumber - Google

TIpe ini cenderung memiliki jam biologis yang tidak tetap, sehingga membuatnya sensitif dan lebih fleksibel dalam menentukan waktu tubuhnya.

Orang dengan kronotipe ini cenderung mengalami insomnia. Mereka dengan kronotipe ini akan bangun di jam 6 pagi.

Namun mulai produktif pada siang hari sekitar jam 3 sore hingga 7 malam. Dan memiliki waktu istirahat di pukul 11 malam.

Baca Juga: Jangan Abaikan Insomnia, Lakukan Sesuatu agar Bisa Tidur Nyenyak

Meski begitu, karena fleksibel tersebut, mereka dapat produktif dengan diselingi istirahat yang singkat.

Peneliti menemukan hubungan antara kronotipe dengan kepribadian seseorang.

Mereka yang cenderung bangun pagi memiliki prestasi yang baik di sekolah, sedangkan tipe malam dikatikan dengan lebih berpikir kreatif.

Baca Juga: Detoksifikasi Tubuh dengan Minum Air Hangat Sebelum Tidur, Efektifkah?

Walau diketahui sulit diubah, namun pada anak-anak kronotipe masih dapat dipaksakan untuk produktif di siang hari.

Tetapi, saat mereka beranjak remaja, kronotipe kemudian berangsur bergeser saat memasuki masa dewasa.

Bagi mereka yang harus mengikuti rutinitas yang tidak sesuai dengan kronotipe, dapat melakukan terapi cahaya atau memulai kebiasaan tidur sehingga mengubah ritme sirkadian untuk mengurangi insomnia dan lainnya.