Rencana Kenaikan Tarif KRL

KCI Ancang-ancang Naikan Tarif KRL Jabodetabek

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter respon wacana kenaikan harga tarif KRL.

Arsip foto - Kereta Rel Listrik bersiap berangkat dari Stasiun Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/2/2022). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter merespons wacana kenaikan harga tarif KRL.

Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI) Asdo Artriviyanto menyebut ke depan akan ada kenaikan tarif KRL. Meski begitu pihaknya meminta untuk menunggu tanggal mainnya.

"Kita kan terakhir naik di tahun 2016, sekarang belum ada kenaikan tapi tunggu tanggal mainnya aja. Kalau ditanya akan ada kenaikan? Mungkin ada, tapi tunggu tanggal mainnya," kata Asdo di Kantor KAI Commuter, Jakarta, Kamis (11/1).

Baca Juga: KCI Proyeksikan Tahun 2024 Impor 3 Trainset KRL

Mengenai wacana kenaikan tarif KRL, pihaknya sampai saat ini masih menunggu kebijakan regulator dalam hal ini Kemenhub. Pasalnya, kata dia KCI juga tidak mengajukan kenaikan tarif KRL. Soal tarif KRL menurutnya itu urusan Kementerian Perhubungan.

"Masalah kenaikan tarif nanti pemerintah akan menetapkan. Itu masih di level regulator ya, karena kita operator saja. Kalau sistem kita mengikuti dari regulator," ujarnya

Dia kemudian menjelaskan layanan KRL Commuter Line merupakan layanan penugasan public service obligation (PSO). Maksudnya, pihaknya hanya menjalankan penugasan tersebut saja. Sedangkan untuk komponen tarif dihitung langsung oleh Kemenhub.

"Jadi kita ini kan penugasan bahwa pengoperasian ini artinya kita ini biaya operasi semua ditanggung oleh pemerintah, jadi KCI ini mengoperasikan kereta pemerintah melalui penugasan," beber dia.

Baca Juga: Pengguna KRL 2023 Melonjak 35 Persen, Lebih Rendah Dibanding 2019

Dia memaparkan, struktur biaya PSO yang ditentukan Kemenhub terdiri dari biaya operasi mulai dari bahan bakar, perawatan kereta, pembayaran kru, hingga margin keuntungan 10% untuk KCI.

"Jadi kita tidak khawatir. Mau naik ya naik aja, toh kita juga tergantung pemerintah," tegas Asdo.

Tadinya ditargetkan pada 2023. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada akhir 2022 menjelaskan tarif KRL akan mengalami perubahan sistem. Budi Karya menyatakan akan ada skema subsidi tepat guna yang dilakukan.

"Kalau KRL nggak naik. Insyaallah nggak akan naik sampai 2023, tapi nanti pakai kartu, jadi yang sudah berdasi nanti bayarnya lain. Sampai 2023 yang average tidak akan naik," ungkap Budi Karya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).

Baca Juga: Imbas Boikot Produk Pro Israel, Saham MCD Turun di Awal Tahun

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal juga menjelaskan nantinya sistem tarif KRL berubah dengan penggolongan kemampuan penumpang.

"Jadi subsidi tepat guna nggak naik cuma kita pakai data di Kemendagri, yang kaya bayar sesuai harga aslinya cuma yang kurang mampu akan dapat subsidi. Memang tidak akan naik cuma subsidi tepat sasaran," tambah Risal Wasal dalam kesempatan yang sama.