Kalsel

Kasus Covid-19 di Kotabaru Semakin Meningkat, Akademisi Ini Ungkap Penyebabnya

apahabar.com, KOTABARU – Angka kasus positif Covid-19 di Kotabaru, Kalimantan Selatan, semakin meningkat. Berdasarkan laporan tim…

Ilustrasi. Foto-Tempo

apahabar.com, KOTABARU – Angka kasus positif Covid-19 di Kotabaru, Kalimantan Selatan, semakin meningkat.

Berdasarkan laporan tim pemantauan kasus Covid-19 Kotabaru, selama tiga hari belakangan ada tambahan kasus baru sebanyak 31 orang.

Sementara, hingga Minggu (13/9) sudah tercatat 280 orang di daerah berjuluk Bumi Saijaan tertular virus asal Wuhan, China ini.

Menanggapi persoalan itu, akademisi sekaligus dosen di Kotabaru, Rony Syafriansyah angkat bicara. Ia menyebut beberapa hal yang menjadi biang kerok melonjaknya sebaran Covid-19 di Kotabaru.

Menurutnya, menjadi penyebab pertama yakni, semua sudah lalai dan abai terhadap protokol kesehatan, baik masyarakat maupun dari Pemkab Kotabaru.

Selanjutnya, lemah dan lambatnya penanganan kasus mulai reaktif, sampai ke proses swab dan hasil swab, sehingga terjadi kelalaian dari orang-orang yang bekerja di kantor pemerintahan dan berakibat banyak kontak erat terjadi.

“Diketahui bersama, saat ini di Kotabaru sudah terjadi klaster kantor dan klaster keluarga, yang diakibatkan PNS, ASN dan pegawai BUMD kita semuanya masih bekerja penuh di kantor. Seharusnya, sudah WFH atau sistem shift kerja,” kata Rony kepada apahabar.com, Minggu (13/9).

Selain itu, menurut Rony, abainya protokol kesehatan di warung, kedai kopi, angkringan, warnet, pasar dan pertokoan masih saja terjadi sehingga menjadi pemicu bertambahnya angka kasus Covid-19.

Rony Syafriansyah. Foto-Istimewa

“Hal di atas mestinya menjadi perhatian serius. Tidak ada alasan lagi, kan Perbub 128 sudah dikeluarkan,” ujarnya.

Berkenaan dengan hal di atas beberapa hal pun harus dilakukan agar angka kasus penyebarannya bisa dihentikan.

Pertama, selalu menyosialisasikan pola hidup new normal melalui semua media secara masif dan terukur serta ada evaluasi dan sanksinya.

Kedua, para pejabat di Kotabaru harus jadi contoh bagi masyarakatnya.

Ketiga, menurut Rony, semua stakeholder terkait harus kembali konsentrasi dalam mengatasi penyebaran dan juga pencegahan Covid-19.

“Yang berikutnya, anggaran untuk tenaga kesehatan, APD, sarana kesehatan dan lainnya harus dilaksanakan dengan baik. Utamanya, di APBD 2020-2021,” pungkasnya.

Sebagai pengingat, sampai saat ini sedikitnya 104 orang terpaksa harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Di rumah sakit karantina Stagen 48 orang dirawat, RSUD Pangeran Jaya Sumitra 11 orang, di rumah karantina 7 orang, serta di RSUD Ulin Banjarmasin 1 orang.

Selain itu, pasien yang juga harus menjalani karantina mandiri sebanyak 16 orang, dan 21 orang lainnya sedang proses dikarantina.

165 orang berhasil sembuh, dan 11 orang dinyatakan meninggal karena Covid-19.

Menyikapi terus meningkatnya angka kasus positif Covid-19, Bupati Sayed Jafar menekankan agar masyarakat Kotabaru tidak abai akan protokol kesehatan.

“Angka positif terus meningkat di daerah kita. Seluruh masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan agar pandemi ini segera bisa dihentikan,” tegas Sayed, di sela peresmian Siwalk, Sabtu malam.

Editor: Aprianoor