Karhutla Meningkat, Polresta Palangka Raya Selidiki Pelaku Pembakaran

Saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya meluas, kepolisian terus berupaya melakukan penegakan hukum dengan menyelidiki kasus pembakaran. 

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa saat meninjau lokasi kebakaran lahan di wilayah kecamatan Jekan Raya. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya meluas, kepolisian terus berupaya melakukan penegakan hukum dengan menyelidiki kasus pembakaran. 

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa mengaku, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan pelaku pembakaran lahan. 

"Kami masih mendalami apakah lahan ini dibakar atau terbakar. Saya sudah perintahkan reskrim untuk melakukan penyelidikan. Ke depan jika terjadi kebakaran lagi, pemilik lahan akan kami panggil untuk dimintai keterangannya," ujarnya.

Sementara Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menerangkan, lokasi lahan yang terbakar ini diperkirakan puluhan hektar.

"Kalau dilihat dari luasan tanahnya ini berada di dua kelurahan, yaitu masuk di Kelurahan Bukit Tunggal dan Petuk Ketimpun," terangnya.

Berdasarkan data sementara, Tim Satgas Karhutla Palangka Raya mencatat, wilayah yang mengalami peningkatan kebakaran lahan sampai akhir Agustus 2023 ini, ada di 3 Kecamatan, yakni Jekan Raya, Sebangau dan Pahandut.

Adapun total lahan yang sudah terbakar hingga hari ini telah mencapai 120 hektar dan jumlah kebakaran ada 190 kejadian yang dilaporkan.

Kebakaran lahan ini diperkirakan telah menghanguskan lahan gambut seluas puluhan hektar yang berada di dua kelurahan, yakni Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan Petuk Ketimpun, Palangka Raya.

Dari pantauan udara, lahan yang terbakar ini merupakan lahan baru yang diduga sengaja dibakar oleh oknum masyarakat untuk membersihkan lahannya.

Sementara informasi Tim Satgas Karhutla di lapangan, lokasi lahan yang terbakar ini sangat jauh untuk dijangkau dan sumber air di lokasi untuk melalukan pemadaman pun juga sangat terbatas.

Cuaca panas disertai embusan angin yang cukup kencang juga membuat kobaran api terus menjalar dan sulit untuk dikendalikan.

Puluhan personel gabungan yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, Damkar Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, serta dibantu oleh TNI-Polri dan relawan sempat kewalahan melakukan pemadaman. 

Tidak hanya itu, beberapa petugas yang berusaha menormalisir kebakaran lahan hampir menjadi korban terkurung dalam kobaran api. Kebakaran hebat dipicu hembusan angin di lahan yang terbakar.