Karhutla Belum Reda, Kabut Asap Mulai Hantui Warga Banjarbaru

Beberapa hari terakhir, Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalsel diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang belum mereda. 

Tampak kabut asap tipis di jalan menuju pusat kota Banjarbaru, Senin (21/8) sekitar pukul 08.43 Wita. Foto-apahabar/fida

apahabar.com, BANJARBARU - Beberapa hari terakhir, Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalsel diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang belum mereda. 

Kabut asap yang tadinya hanya dirasakan masyarakat di Landasan Ulin, kini ikut dinikmati warga pusat kota. 

Terhitung sejak Senin (21/8) kemarin, kabut asap sampai di Loktabat Utara Kecamatan Banjarbaru Utara. 

"Hari ini tadi ada (kabut asap) tapi ga separah kemarin, kalau kemarin sampai jam 8 pagi itu saya berangkat kerja masih asap tapi tipis aja ga mengganggu jarak pandang, cuma bau asapnya tercium," ujar warga di pusat kota, Hana, Selasa (22/8). 

Selain Hana, pedagang gorengan dekat Lapangan Murjani, Imah juga menuturkan hal serupa. 

"Tahu saja banyak Karhutla tapi Alhamdulillah sebelumnya itu ga terdampak, asapnya ga sampai sini, tapi memang dari kemarin udah ada asap, kasian yang rumahnya dekat sama lokasi ya," katanya. 

Dikonfirmasi apahabar.com, Kalak BPBD Kota Banjarbaru Zaini menerangkan jika memang pada Minggu (21/8) kemarin, ada 7 kejadian Karhutla yang menghanguskan kurang lebih 7,5 hektare dalam sehari. 

Lokasi pertama di Jalan Tanah Merah Kelurahan Landasan Ulin Timur dengan luasan lahan terbakar 0,5 hektare dan berhasil dipadamkan 0,2 hektare. 

Kedua, di Jalan Lumba-Lumba Kelurahan Loktabat Utara dengan luasan lahan terbakar 0,5 hektare dan berhasil dipadamkan 0,2 hektare. 

Ketiga, di Komplek Citra Mega Residen Kelurahan Kelurahan Landasan Ulin Tengah dengan luasan lahan terbakar 2 hektare dan berhasil dipadamkan 1 hektare. 

Keempat, di Guntung Damar Kelurahan Syamsudin Noor dengan luasan lahan terbakar 1,5 hektare dan berhasil dipadamkan 1 hektare. 

Kelima, di Griya Royal Residen Kelurahan Guntung Manggis dengan luasan lahan terbakar 2 hektare dan berhasil dipadamkan 1 hektare. 

Keenam, di Jalan Awang Peramuan Kelurahan Landasan Ulin Tengah dengan luasan lahan terbakar 0,05 hektare dan berhasil dipadamkan 0,02 hektare. 

Terakhir, di lokasi yang berdekatan dengan kejadian keenam, dengan luasan lahan terbakar 1 hektare dan berhasil dipadamkan 0,5 hektare. 

Petugas kata Zaini telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pemadaman dan pencegahan kebakaran juga menekan terjadinya kabut asap dengan upaya pembasahan.

"Utk mengurangi kabut asap kita melakukan pembahasan dan membagikan masker kepda warga yang terdampak," tuntasnya. 

Dihubungi apahabar.com, Ketua RT 02 Pangayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, sekaligus Sekretaris Pengajuan Rescue, Hendra mengatakan jika memang selalu ada kabut asap di wilayahnya. 

Terparah saat malam hari, karena menembus masuk ke dalam rumah. 

"Biasa kabut asap dari alam sampai pagi jam 5- an. Masuk rumah rata - rata karena di sini cuma papan aja rumahnya," katanya. 

Karena kejadian Karhutla ini sudah dialami warga sekitar Jalan Jurusan Pelaihari sejak beberapa minggu belakangan, maka sebutnya banyak warga yang terserang batuk. 

"Banyak, batuk ada dan asma ada juga," cetusnya. 

Terkait kabut asap yang sampai masuk ke dalam rumah ini juga dialami warga Landasan Ulin Utara, Jaka. 

"Sering sudah (kabut asap) masuk rumah, kalau malam itu keciuman banget, mengganggu lah tapi mau gimana lagi musim kebakaran," ceritanya. 

Terakhir Jaka berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan bencana tahunan yakni Karhutla juga Banjir. 

"Ini masalah tahunan, pokoknya terulang terus. Kemarau kebakaran, musim hujan kebanjiran. Semoga pemerintah bisa menangani masalah ini lebih serius," tukasnya.