Polemik Sertifikat SIM

Kapolri: Polisi Jangan Persulit Masyarakat Membuat SIM!

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anak buahnya agar tak mempersulit proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seusai memberikan bantuan sosial (bansos) dalam rangka hari Bhayangkara ke-77 (Foto: apahabar.com/Farhan)

apahabar.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anak buahnya agar tak mempersulit proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Sebab Kapolri Sigit mengantongi sejumlah keluhan masyarakat yang mengaku kesulitan membuat SIM.

“Kalau kita lihat, pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya. Dan tentunya ya kita akan selalu lakukan perbaikan,” kata Sigit, Rabu (21/6).

Baca Juga: Pembuatan SIM dengan Sertifikat, Pemohon: Makin Ribet Saja!

Sigit juga meminta Kadiv TIK, Asops Kapolri serta Kakorlantas untuk mengoptimalkan digitalisasi dalam pembuatan SIM.

“Berusaha melakukan perbaikan yang awalnya manual menjadi digitalisasi sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan dengan aplikasi yang sedang kita siapkan,” jelasnya.

“Kita akan satukan semua layanan di satu aplikasi namanya SuperAPP dan khusus untuk pembuatan SIM,” sambung dia.

Baca Juga: ISSES Endus Kejanggalan Sengkarut Pembuatan SIM

Maka pihaknya mendorong Polri terus berinovasi dan meminimalisir terjadinya pungutan liar (pungli) di tubuh Polri yang berdampak pada rusaknya reputasi Polri.

“Saya minta Kakorlantas tolong untuk lakukan perbaikan,” jelas Sigit.

“Yang namanya angka 8 (test praktik) itu masih sesuai atau tidak yang melewati zig-zag itu sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki,” kata dia menambahkan.

Tak hanya itu, mantan Kabareskrim Polri tersebut juga menekankan jajarannya untuk memberikan pemahaman keselamatan bagi masyrakat dalam proses pembuatan SIM, bukan malah mempersulit.

“Jangan terkesan bahwa pembuatan (SIM) ujiannya khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja,” ungkapnya.

“Enggak tes, malah lulus. Ini harus dihilangkan,” pungkasnya.