Nasional

Kandidat Kuat Ibu Kota Negara, Kaltim Sodorkan Dua Tempat

apahabar.com, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur menyodorkan dua lokasi sebagai calon ibu kota negara. Masing-masing di…

Kunjungan Presiden Jokowi ke Bukit Soeharto, lokasi calon pusat pemerintahan menggantikan Jakarta. Tampak Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mendampingi Jokowi. Foto-syaiful/humasprovkaltim

apahabar.com, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur menyodorkan dua lokasi sebagai calon ibu kota negara. Masing-masing di kawasan Tahura Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kelurahan Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Dibanding lokasi lainnya di Kalimantan, Kaltim mungkin memiliki potensi besar baik dari sisi geografis dan sumber daya yang dimiliki di samping kelengkapan infrastruktur yang telah tersedia,” kata Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi di Samarinda, Rabu, dikutip apahabar.com, dari Antara.

Dua lokasi yang dipersiapkan menjadi lokasi ibu kota negara berdekatan dengan Kota Balikpapan yang infrastrukturnya cukup lengkap dan ibu kota provinsi Samarinda.

“Kita tentunya tidak akan melakukan upaya-upaya lobi agar dipilih menjadi lokasi ibu kota negara, karena semuanya melalui perhitungan matang dan menjadi hak pemerintah pusat,” kata eks legislator Kaltim di Senayan itu.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kalimantan Timur menunggu keputusan pemerintah pusat mengenai rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.

Wakil Gubernur mengatakan bahwa penetapan lokasi ibu kota negara yang baru membutuhkan kehati-hatian dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Sementara itu, politikus Partai Golkar Rudi Masud berpendapat wilayah Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara, terbilang paling siap dijadikan ibu kota negara.

“Karena memang letaknya terbilang strategis dan minim kemungkinan akan terjadinya bencana,” kata Rudi.

Penajam Paser Utara yang berada di antara Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan, ia melanjutkan, juga lebih mudah aksesnya menuju bandara dan pelabuhan.

“Di mana saja asal di Kaltim bisa menjadi ibu kota, tetapi saya lebih senang kalau di PPU, karena letaknya lebih dekat dan strategis, di tengah,” kata Rudi.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie juga menilai Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, merupakan wilayah yang tepat untuk memindahkan ibu kota negara.

Sebagai wilayah yang berbatasan langsung, Kaltara akan mendapat keuntungan kalau ibu kota negara dipindahkan ke Kaltim. Kaltara bisa menjadi hinterland atau pemasok kebutuhan bagi ibu kota negara.

“Fungsinya sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok, energi, serta tempat produksi komoditi ekspor,” kata Irianto Lambrie.

Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi membeberkan perkataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.

Bambang, kata Hadi, menyatakan 82 persen Kaltim dipastikan menjadi Ibu kota Negara.

Kaltim, menurut mantan legislator Kaltim di Senayan itu siap dari segala sisi dan sudah pernah dipaparkan saat satu mobil dengan Presiden Joko Widodo.

Pada 5 Agustus mendatang, kata Hadi, Gubernur Kaltim Isran Noor diundang presiden untuk pemaparan akhir sebagai calon ibu kota negara.

“Pada 16 Agustus, Presiden Jokowi akan menyampaikan keputusan tentang ibu kota negara, kita siap menyambut Kaltim sebagai ibu kota negara," tegas Hadi Mulyadi, seperti diwartakan sebelumnya.

Baca Juga: Wagub Hadi Sesumbar 82 Persen Kaltim Jadi Ibu Kota Negara

Baca Juga: Ramah Anak, Delapan Daerah di Kaltim Diganjar KLA Award

Baca Juga: Kaltim Menuju Ibu Kota Negara, Wagub: Tak Mudah Pindahkan 1,5 Juta Pegawai

Sumber: Antara
Editor: Fariz Fadhillah