Candi Prambanan

Jalan Terjal Ekpedisi Menemukan Candi Prambanan di Tanah Jawa

Sejarah mencatat bahwa Candi Prambanan adalah peninggalan yang pernah menghilang. Sejumlah ekpedisi dilakukan demi mencari keberadaan candi itu di tanah Jawa.

Candi Prambanan yang terletak di Yogyakarta. Foto: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

apahabar.com, JAKARTA – Sejarah mencatat bahwa Candi Prambanan adalah peninggalan yang pernah menghilang. Sejumlah ekpedisi dilakukan demi mencari keberadaan candi itu di tanah Jawa.

Banyak peneliti kolonial yang menghabiskan waktu bertahun-tahun hanya untuk menyusuri teka-teki keberadaan candi yang terdapat di dalam  sejumlah catatan kuno.

Setelah kepindahan pusat kerajaan Mataram Kuno, kebanyakan kemegahan dan keelokan peninggalan bangunan mereka telah hilang dimakan waktu.

Sebagian telah menjadi reruntuhan, sisanya telah hilang menjadi satu dengan tanah. Hal itu yang semakin menyulitkan pencarian terhadap keberadaan Candi Prambanan.

Ekspedisi dimulai di Era Kolonial

Melansir dari laman National Geographic, peneliti kolonial baru memulai ekspedisi ketika seorang pegawai VOC bernama C. A. Lons, mengadakan kunjungan pada berbagai tempat di Surakarta dan Yogyakarta pada 1733.

Pada saat itu, Ia mengunjungi sejumlah peninggalan-peninggalan bangunan di Yogyakarta, termasuk pula reruntuhan yang diduga Candi Prambanan.

CA. Lons mencatat telah melihat kawasan yang terlihat seperti komplek keberadaan Candi Prambanan. Hal itu terlihat dari banyaknya bukit-bukit yang menyebul di bagian puncak.

Meskipun sejumlah pihak masih meragukan apakah dalam deskripsi tersebut ia bercerita mengenai Candi Prambanan ataukah Candi Sewu.

Hingga pada 1805, sebuah lukisan karya Cornelius diduga kuat merupakan gambaran dari candi-candi kuno di Kalasan, Sari dan Sewu. Namun, tidak dijelaskan apakah bangunan itu adalah Prambanan.

Kemudian pada 3 Agustus 1812, Thomas Raffles yang ketika itu berada pada kediaman John Crafwurd di Yogyakarta, menceritakan minatnya pada candi-candi kuno di Jawa dan berniat untuk menelitinya.

Thomas Raffles kemudian memulai ekspedisi berdasarkan catatan terakhir yang diperoleh dari seorang kapten kapal berkewarganegaraan China bernama Tan Jin Sing. Dia mengaku pernah melihat keberadaan candi besar sewaktu kecil.

Thomas Raffles akhirnya tertarik dan meminta Tan Jin Sing pergi ke sana untuk membuktikan hal tersebut. Tan Jin Sing pergi berkuda bersama Raffles menuju lokasi terakhir ia melihat bangunan itu.

Selain itu, Sir Stamford Raffles memerintahkan C. Mackenzie dan G. Baker untuk melakukan survei dan deskripsi atas dugaan bangunan yang dikira Candi Prambanan itu antara tahun 1812-1816.

Hasil laporan C. Mackenzie dan G. Baker yang kemudian digunakan sebagai bukti konkrit bahwa keberadaan Candi Prambanan telah ditemukan.

Hasil laporan dari Mackenzie dan Baker pada akhirnya dijadikan sebuah rujukan, yang di kemudian hari ditindaklanjuti oleh Crawfurd sebagai perintis penelitian arkeologis Candi Prambanan.

Laporan itu juga memperkuat kebenaran dari catatan yang dibuat oleh CA. Lons yang mengemukakan bahwa Candi Prambanan terletak di wilayah Yogyakarta.