Hot Borneo

Jadi Korban Intimidasi Debtcollector, Warga Balikpapan Dianiaya & Diminta Bayar Rp100 Juta

apahabar.com, BALIKPAPAN – Hasim, warga Balikpapan, Kalimantan Timur, jadi korban intimidasi debtcollector. Mobil Fortuner milik pria…

Korban yang didatangi oknum kawanan debtcollector di Balikpapan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BALIKPAPAN - Hasim, warga Balikpapan, Kalimantan Timur, jadi korban intimidasi debtcollector.

Mobil Fortuner milik pria 56 tahun itu nyaris dirampas kawanan debtcollector di halaman Rumah Sakit Restu Ibu, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (18/8) sekira pukul 15.30 WITA.

Kepada awak media, Hasim menjelaskan saat itu dia berangkat dari Salok Api Darat, Samboja, Kutai Kartanegara, untuk membawa istrinya berobat ke Balikpapan. Setelah menjalani serangkaian perawatan, Hasim berencana membelikan obat untuk istrinya.

Tiba-tiba tiga pria mendatanginya dan langsung berusaha merebut kunci mobil miliknya. Hasim yang menolak lantas mempertanyakan maksud dari perampasan tersebut.

Hasim juga menanyakan surat tugas dari para kawanan oknum debtcollector tersebut. Bukan jawaban yang didapat, tapi dia justru menerima tindak kekerasan.

"Saya tanyakan SK-nya dia, malah dikeroyok. Saya dipiting, terus ada yang tarik saya dan kunci saya dibawa lari, lalu saya diamankan di security dibawa ke samping langgar. Untuk jelasnya silahkan lihat saja rekaman CCTV. Di situ semuanya jelas," katanya saat ditemui awak media di Polresta Balikpapan, Jumat (19/8).

Karena ingin membeli obat sang istri, Hasim masih sempat mengajak para kawanan oknum debtcollector tersebut untuk menemaninya ke apotek. Namun, sejumlah oknum tersebut menolak dan masih berusaha merebut kunci mobil miliknya.

"Akhirnya dia tarik saya turun dan di samping mobil itu saya dipiting. Kepala saya kena, terus jari saya kena kunci karena tarik-tarikan. Sisanya saya nggak ingat, tapi lihat saja nanti di rekaman CCTV," ujarnya.

Keributan tersebut sempat dilerai oleh petugas keamanan rumah sakit. Tapi saat mencoba melakukan mediasi, Hasim malah dimintai uang Rp100 juta sebagai pelunas cicilan mobilnya.

Namun, ia tetap menolak karena dinilai tidak sesuai prosedur. Dirinya pun memiliki alasan mengapa mobilnya bisa menunggak hingga berbulan-bulan.

"Anak saya yang mencicil. Cicilannya itu sekitar empat tahun di Sulawesi. Saya sudah bayar lama, sekitar satu tahunan saya bayar di sana. Nah, setelah itu kantor di sana tutup, kami bingung mau bayar kemana. Padahal kami ingin bayar," tuturnya.

Di tengah intimidasi itu, Hasim langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Balikpapan via telepon.

Setelah menerima laporan, sejumlah anggota polisi langsung menuju Rumah Sakit Restu Ibu, Balikpapan, dan membawa Hasim serta debtcollector ke Polresta Balikpapan. Sebelumnya,
Hasim sempat ke Rumah Sakit untuk menjalani visum.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro, belum mau menjelaskan secara rinci perihal peristiwa tersebut.

Dia mengatakan saat ini anggotanya tengah melakukan penyelidikan dan menghimpun bukti-bukti yang ada.

"Ya saat ini kami lakukan penyelidikan dulu. Pendalaman dulu terhadap laporan tersebut. Korbannya sudah kami mintai keterangan. Saat ini masih kami dalami dulu untuk tindaklanjutnya," pungkasnya.