BBM Tercampur Air

Insiden BBM Tercampur Air di SPBU Sampit, Pertamina Sikapi Serius

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menindaklanjuti secara serius insiden kontaminasi atau tercampurnya air pada bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

SPBU 6474303 Jalan Jendral Sudirman km 3 Sampit ditutup usai insiden BBM tercampur air. Saat ini Pertamina sedang melakukan investigasi atas kejadian itu. Foto: Pertamina

apahabar.com, JAKARTA - Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menindaklanjuti secara serius insiden kontaminasi atau tercampurnya air pada bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU 6474303 Jalan Jendral Sudirman km 3 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Selasa (2/5) lalu.

“Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan terkait hal ini, semoga masalah ini dapat segera selesai dan SPBU dapat kembali beroperasi normal,” kata Area Manager Communication & CSR Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra dalam keterangan yang diterima di Sampit, Sabtu (13/5).

Arya menjelasakan, pihak SPBU mengetahui kontaminasi terjadi akibat adanya rembesan air hujan yang masuk ke tangki pendam, ketika di saat bersamaan dilakukan pekerjaan renovasi SPBU.

"Saat itu sedang ada perbaikan totem, penggantian beberapa dispenser, perbaikan kanopi dan perbaikan tangki pendam," ujarnya. Saat pekerjaan renovasi dilakukan diketahui beberapa hari terakhir Kota Sampit mengalami hujan deras.

Baca Juga: Pertamina Gencar Eskspansi Bisnis, Laba PIS Tembus US$ 205,01 Juta

Sebelumnya, beberapa masyarakat yang melakukan pengisian BBM jenis Pertamax mengeluh adanya kandungan air di kendaraannya sehingga kendaraan mereka mengalami kerusakan.

"Terkait adanya aduan masyarakat yang mengaku kendaraan mereka rusak diduga akibat BBM tercampur air dari SPBU tersebut, pihak SPBU bertanggung jawab penuh dan sudah memberikan ganti rugi," jelas Arya.

Sampai saat ini, kata Arya, setidaknya sudah ada 10 kendaraan yang diberikan ganti rugi. Pihak Pertamina juga sudah mendatangi SPBU dan melakukan pengecekan tangki pendam tersebut.

"Saat ini telah dilakukan pengurasan tangki pendam dan dilakukan perbaikan kebocoran berasal dari dinding dekat tangki," ujarnya.

Baca Juga: Penyelewengan Penjualan BBM Subsidi, Pertamina Akan Tindak Tegas

Tim Pertamina juga telah mengomunikasikan kejadian tersebut dengan pihak kepolisian setempat untuk dilakukannya penyelidikan.

“Pertamina memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi dan pihak SPBU bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat. Hal ini juga menjadi bahan evaluasi kami agar hal serupa tidak terjadi di masa mendatang,” ujar Arya.

Saat ini, SPBU ditutup sementara sampai proses perbaikan selesai dilakukan. Selanjutnya, masyarakat diimbau melakukan pembelian BBM di SPBU terdekat lainnya.

Ia menambahkan, saat ini masih dilakukan investigasi terkait rembesan air hujan yang masuk ke dalam tangki pendam. Namun Arya memastikan, hal ini bukanlah unsur kesengajaan.

Baca Juga: Pertamina Hasilkan Minyak Mentah Sebesar 74,847 MBOP di Tahun 2022

Pertamina juga memastikan produk-produk BBM yang didistribusikan kepada masyarakat telah melalui proses quality control yang ketat guna menjamin kualitas produk BBM.

Adapun sanksi, hingga saat ini belum diberikan, karena proses investigasi sedang berlangsung. Nantinya hasil investigasi akan merujuk sanksi yang diterapkan kepada SPBU, mulai dari sanksi teguran, sanksi administrasi berupa surat peringatan sampai dengan penghentian SPBU sementara.

Arya menambahkan, Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat. Jika ada kebutuhan informasi serta masukan dan saran, masyarakat dapat menghubungi kontak pertamina 135 atau melalui aplikasi Mypertamina.