Info Terbaru Rekrutmen CASN, Dibuka Mulai September 2023

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tengah memantapkan rencana penetapan formasi rekrutmen CASN

KemenPAN-RB tengah memantapkan rencana penetapan formasi rekrutmen CASN. Foto: BKN

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tengah memantapkan rencana penetapan formasi rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).

Direncanakan proses perekrutan dimulai September 2023, setelah semua kementerian lembaga (K/L) dan pemerintah daerah menyusun formasi.

"Direncanakan dimulai September 2023, setelah formasi ditetapkan," papar Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas, seperti dikutip dari Liputan6, Selasa (13/6).

Perkrutan ASN tersebut sudah dilaporkan Menpan RB kepada Presiden Joko Widodo. Adapun jumlah yang direncanakan sebanyak 1.030.751 orang.

"Dalam rekrutmen tersebut, kami akan berusaha menyelesaikan perekrutan tenaga non ASN, sekaligus mengambil kalangan lulusan baru," jelas Abdullah.

"Dari total formasi tersebut, 80 persen terdiri dari non ASN. Sedangkan sisanya persen fresh graduate, terutama yang talenta digital," imbuhnya.

Sementara total kebutuhan ASN 2023 sebanyak 1.030.751 orang terdiri atas 15.858 CPNS dosen, 18.595 tenaga teknis lain, 6.472 PPPK dosen, 12.000 PPPK tenaga guru, 12.719 PPPK tenaga kesehatan, dan 15.205 PPPK tenaga teknis lain.

Kemudian untuk tenaga daerah, terdapat 580.202 PPPK guru, 327.542 PPPK tenaga kesehatan, dan 35.000 PPPK tenaga teknis lain, serta alokasi PNS lulusan kedinasan sebanyak 6.259 orang.

Di sisi lain, Kemenpan RB juga mempertimbangkan formasi CPNS 2023 dengan memperhatikan statistik penerimaan 2022, ketika pemerintah menyiapkan formasi sekitar 700.000 guru.

Namun setelah dibuka, hanya 319.029 orang yang mengikuti tes formasi PPPK guru sepanjang 2022. Pun hanya 250.000 orang yang lolos.

"Sesuai saran Presiden, semestinya urusan guru dan tenaga kesehatan harus selesai di 2022. Namun belum selesai, karena banyak daerah tidak mengusulkan," tegas Abdullah.

"Perekrutan PPPK tenaga kesehatan juga sama. Mereka yang lulus hanya 78 persen dari total formasi," pungkasnya.