Megaproyek IKN Nusantara

INDEF Ragukan Pola Kemitraan Dapat Menarik Investor Asing

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meragukan pola kemitraan antara investor domestik dan investor asing dapat menarik lebih banyak lagi

Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meragukan pola kemitraan antara investor domestik dan investor asing dapat menarik lebih banyak lagi investor asing yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Itu investor asing dengan cara kemitraan rasanya berat yaa," kata Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad kepada apahabar.com, dikutip Jumat (24/11).

Cara tersebut menurutnya bisa efektif bila investor asing memiliki anak perusahaan atau kemitraan yang sudah eksis di Indonesia.

"Mereka (investor asing) tidak bisa juga beli kucing dalam karung," paparnya.

Baca Juga: Walhi Ingatkan Pembangunan IKN Tak Mengulangi Kesalahan DKI Jakarta

Selain itu, Tauhid menilai IKN Nusantara merupakan proyek berskala besar. Hal itu yang menjadikan alasan investor asing untuk berhati-hati saat menanamkan modalnya di IKN Nusantara.

Lokasi IKN Nusantara yang sama sekali baru juga turut memengaruhi kepercayaan investor asing dengan durasi pembangunan yang diperkirakan lama. Hal tersebut berbeda jika dibandingkan peluang investasi di Pulau Jawa yang sudah memiliki pasar.

"Mereka ingin memastikan eksistensi pasar dulu. Selain juga memastikan kepastian hukum dan kepastian fasilitas," jelasnya.

Baca Juga: Deforestasi Bayangi Lesunya Investasi di IKN

Baca Juga: Pemerintah Plin-plan soal IKN, Investor Asing Was-was

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan agar investor asing yang ingin berinvestasi perlu bermitra dengan investor domestik.

"Ini terbukti dari contoh mereka masuk juga dengan investor domestik, mengapa? Karena kita ingin membentuk investor pelopor, karena membangun negara butuh investor pelopor di negara Indonesia juga ada investor dari domestik," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono.

Agung mencontohkan kemitraan investor domestik dengan investor asing. Di antaranya Hotel Nusantara bermitra dengan Hotel Swiss, PSSI bermitra dengan FIFA.

Baca Juga: Basa-basi Pemerintah soal Setop Investor Asing ke IKN

Baca Juga: China Saling Tunggu dengan Negara Lain soal Investasi di IKN

Selain itu, juga ada Rumah Sakit Mayapada bermitra dengan Apollo Hospital dari India, Sekolah Nusantara yang memiliki afiliasi dengan Jakarta Internasional School (JIS) bermitra dengan investor di Amerika Serikat.

Terakhir Pakuwon Grup bermitra dengan Marriot Internasional Hotel asal Amerika Serikat dan anak usaha PLN yakni Nusatara Power bermitra dengan investor asal Singapura.