INDEF Bongkar Penyebab Ketimpangan Sosial: Oligarki Semakin Subur!

Ekonom Senior INDEF, Didin S Damanhuri mengungkapkan selama tahun 2022, pertumbuhan oligarki di Indonesia semakin subur.

Ekonom Senior INDEF, Didin S. Damanhuri. (Foto: Dok. Didin S. Damanhuri)

apahabar.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti pertumbuhan oligarki di Indonesia sepanjang tahun 2022. Dibandingkan tahun 2020, data oligarki index tercatat sebesar 822.000 kali.

“Kemudian menurut data Forbes pada 2022, tercatat mengalami kenaikan menjadi 1.006.500 kali,” ujar Ekonom Senior INDEF, Didin S. Damanhuri dalam siaran daring bertajuk Catatan Ekonomi 2023 dari Ekonom Senior INDEF, Kamis (5/1).

Didin menyebut penilaian oligarki index merupakan hasil perbandingan dengan melihat jumlah aset 40 orang terkaya, dibandingkan dengan pendapatan (income) per kapita Indonesia. 

Baca Juga: INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Pulih, Tapi Strukturnya Jomplang

Selain itu, imbuh Didin, jika melihat tingkat rasio gini di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilainya mencapai 0,384 persen pada tahun 2022.

Sementara untuk data tahun 2021, tercatat persentase rasio gini sebesar 0,381, yang artinya terjadi kenaikan tingkat ketimpangan sosial di masyarakat.

“Data Ini dibenarkan oleh data bank yang menyatakan bahwa rekening yang ada di atas Rp5 miliar ke atas seterusnya itu mengalami kenaikan aset dan untuk di bawah Rp5 miliar terus mengalami penurunan,” ungkapnya.

Baca Juga: Ekonom INDEF Sebut Dua Cara Antisipasi Resesi di Indonesia

Hal itu menunujukan bahwa oligarki di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, yang menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial.

“Demokrasi politik berjalan tapi oligarki ekonomi mengendalikan politik, karena substansi demokrasi antar politik dan ekonomi menjadi tidak jalan, dampaknya ketimpangan semakin buruk,” tutupnya.