Imbas Pembangunan IKN di Kaltim, DLU Ikut Kecipratan

PT Dharma Lautan Utama mengakui adanya peningkatan angkutan logistik melalui armadanya imbas dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Armada Dharma Lautan Utama yang beroperasi di Balikpapan. apahabar.com / Riyadi

apahabar.com, BALIKPAPAN – PT Dharma Lautan Utama mengakui adanya peningkatan angkutan logistik melalui armadanya imbas dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.

M Saleh, Kepala Cabang Dharma Lautan Utama Balikpapan membenarkan bahwa tahap awal pembangunan ini pihaknya ikut terasa peningkatan logistik melalui armadanya. Dalam dua bulan terakhir ini terjadi peningkatan hingga 30 persen logistik dari Surabaya berupa bahan material pembangunan untuk IKN.

“Kalau support untuk kendaraan beratnya seperti trailer, dan sebagianya itu langsung dari Jakarta. Tapi kalau dari material itu sebagian besar dari Surabaya dan menggunakan armada kita. Ada peningkatan angkutan logistiknya sekitar 25 sampai 30 persen dua bulan terakhir,” katanya pada Sabtu (10/12).

Material dari Surabaya yang diangkut menuju IKN kebanyakan adalah pipa dan besi. Sebagian besar diangkut menggunakan truk dari Surabaya ke Balikpapan, kemudian melalui jalur darat menuju Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Baca Juga: Cemburu Mantan Istri Dibonceng Lelaki Lain, Pria di Bontang Nekat Membunuh

Menurut Saleh, sejauh ini armada yang disiapkan masih terbilang cukup untuk mengakomodir angkutan logistik IKN. Nantinya bila pembangunan semakin intens, pihaknya akan menyiapkan beberapa opsi salah satunya mengganti armadanya dengan kapasitas yang lebih besar.

“Sekarang tingkat keterisiannya masih 75 persen. Nanti kalau sudah mendekati 90 persen tentu kita akan memetakan kembali apakah kapasitas kapalnya yang kita perbesar, atau jumlah armadanya yang kita tambah. Karena kita masih punya cadangan armada kapal yang punya kapasitas besar dibandingkan Dharma Ferry 5 yang beroperasi sekarang ini. Kita konsentrasinya dari Surabaya itu dua armada,” ungkapnya.

Saat ini armada dengan kapasitas besar tersebut masih beroperasi di rute Surabaya-Makassar. Pihaknya bisa saja melakukan pertukaran armada suatu waktu jika dibutuhkan.

“Kalau nanti disini dibutuhkan nanti tinggal diputar saja, yang disini diputar kesana yang dari sana diputar kesini, itu bisa saja,” pungkasnya.

Baca Juga: Diuji Coba pada 2024, Mobil Terbang Bakal Ada di IKN