Kesehatan Mental Anak

Hati-hati, Memaksa Anak Berpengaruh Buruk pada Kesehatan Mentalnya

Jika anak merasa tertekan dan terpaksa, ia bisa alami mental breakdown yang berdampak buruk pada kesehatan mental.

Memaksa anak makan bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan mental anak. Sumber: babycenter.uk

apahabar.com, JAKARTA - Jika anak merasa tertekan dan terpaksa, ia bisa alami mental breakdown yang berdampak buruk pada kesehatan mental

Menjadi orang tua wajib banyak belajar. Memperhatikan kebutuhan fisik anak saja tak cukup, sebab menjaga kesehatan mental anak juga tak kalah penting.

Pentingnya menjaga kesehatan mental anak disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak dr. Kanya Ayu, Sp.A. Ia menilai kedua hal ini tak bisa dibedakan satu lebih penting dibanding yang lain, karena keduanya saling berkaitan erat dan harus diutamakan secara bersamaan.

Untuk menjaga mental anak, hal yang harus dihindari adalah memaksa atau memberikan tekanan pada anak untuk melakukan sesuatu. Salah satu contohnya adalah saat makan. Menurut dr. Kanya, kegiatan saat makan harus menjadi aktivitas yang menyenangkan dan tidak memaksa.

Baca Juga: Mengenal Slow Living, Hidup Penuh Ketenangan untuk Kesehatan Mental

Merasa tertekan dan terpaksa akan menyebabkan anak merasa stres dan itu akan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.

"Makanya kenapa ada feeding rules, makan jangan di-pressure, jangan dipaksa, jangan dicekokin. Kalau dia merasa tiap kali aduh sudah jamnya makan nih, aduh duduk di kursi itu lagi. Kalau enggak habis nanti dimarahi Mama," ujar dr. Kanya di Jakarta.

"Begitu anak sudah mental breakdown, mau duduk di kursi itu saja enggak mau karena sudah takut duluan. Lalu bagaimana caranya dia mau makan? Kalau dia enggak mau makan bagaimana caranya dia dapat nutrisi yang baik?" ujarnya melanjutkan.

Kanya lalu menyebutkan terdapat tiga hal penting yang wajib dilakukan orang tua setiap interaksi dengan anak, yaitu asah, asih, dan asuh.

Asah berkaitan dengan memberikan stimulasi sejak dalam kandungan, asih berarti memberikan kasih sayang dan koneksi batin, serta asuh yang mencakup pemberian makan yang benar, jam tidur yang teratur, serta fasilitas yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Jadi setiap kita melakukan apa pun, interaksi apa pun ke anak kita, tiga hal itu harus masuk. Asah, asih, dan asuhnya harus bersamaan dilakukan," ucapnya.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Film dengan Tema Kesehatan Mental

Kesehatan mental anak juga perlu dibarengi dengan memperhatikan kesehatan fisik anak. Caranya adalah dengan memberikan nutrisi yang baik, memperhatikan kandungan makro dan mikro protein agar mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

"Dia harus dapat nutrisi yang baik, pastikan betul nutrisinya dia baik, pastikan nutrisi yang masuk ada makro-mikro proteinnya yang penting buat otak juga. Nah, fisiknya dia oke, dia bisa bergerak segala macam, mentalnya juga naik," ujarnya.